Selasa, 18 Januari 2022

Pengwil Banten INI Gelar Upgrading Pertama di Masa Pandemi diikuti 500 Peserta

GrosseTV, Banten - Pengurus Wilayah (Pengwil) Banten Ikatan Notaris Indonesia (INI) di bawah kepemimpinan Rustianah, SH, MKn, untuk pertama kali menggelar upgrading pada masa pademi Covid 19. Meskipun demikian, kegiatan tersebut disambut baik dan mendapat respon yang sangat besar, pasalnya peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mencapai 500 peserta. Tak pelak saja, akhirnya panitia membaginya menjadi dua gelombang atau sesi, yaitu 250 peserta seminar pagi dan 250 peserta seminar siang. Upgrading yang mengangkat tema "Wasiat Bagi WNI, Pembuatan dan Pelaksanaannya dalam Praktek", digelar pada hari Senin 18 Januari 2022, di Menara Topfood, Tangerang, Banten.

Foto bersama Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI), Yualita Widyadhari, SH, MKn, beserta jajarannya, didampingi Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) Banten INI, Rustianah, SH, MKn, beserta jajarannya, dan Ketua Panitia Pelaksana, Zulfanovriyendi, SH, MKn.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Zulfanovriyendi, SH, MKn, antusias anggota, baik anggota Notaris maupun Anggota Luar Biasa (ALB) yang ingin mendaftar menjadi peserta upgrading sangat besar, sehingga dengan terpaksa pendaftaran ditutup setelah memenuhi quota. "Terakhir saya cek jumlah peserta yang mendaftar itu sekitar 400-an lebih, tapi saat direkapitulasi terakhir jumlahnya mencapai 500-an. Itu karena ada yang sudah membayar, tapi menyerahkan dokumennya terakhir. Dan, karena itulah, kami (panitia) membagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang," ungkapnya kepada Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV.

Berdasarkan pandangan mata MGD/GrosseTV, pelaksanaan upgrading Pengwil Banten INI dibawah komando Rustianah, SH, MKn, berjalan lancar dan sukses. Selain dari jumlah peserta yang mencapai 500 peserta walau pandemi belum sepenuhnya berakhir, para peserta baik di sesi pertama maupun sesi kedua antusias untuk bertanyanya sangat tinggi. Sehingga pemateri tidak dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peserta, namun para peserta dapat mengajukan pertanyaan secara langsung diluar acara kepada pemateri.

Pemateri yang disuguhkan oleh panitia dalam memberikan tema mengenai "Wasiat Bagi WNI, Pembuatan dan Pelaksanaannya dalam Praktek, disampaikan oleh Alwesius, SH, setelah acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne INI, serta pembacaan do'a. Dan, dilanjutkan dengan beberapa sambutan, diantaranya, laporan dari Ketua Panitia Pelaksana, Zulfanovriyendi, SH, MKn. Kedua sambutan dari Ketua Pengwil Banten INI, Rustianah, SH, MKn, dan sambutan ketiga dari Ketua Umum PP INI, Yualita Widyadhari, SH, MKn, yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan upgrading dengan pemukulan gong.

Pada sesi pertama, upgrading digelar dengan peserta dari anggota Notaris dengan moderator Asep Heryanto, SH, MKn dan pemateri Alwesius, SH. Sedangkan pada sesi kedua, peserta didominasi oleh Anggota Luar Biasa (ALB) dengan pemateri yang sama, hanya saja moderator dibawakan oleh Syarifuddin, SH, SpN, MH. Baik pada sesi pertama maupun pada sesi kedua, kegiatan upgrading berlangsung dengan lancar, bahkan para peserta sejak awal acara dimulai hingga akhir tetap bertahan dan tidak sedikit yang mengajukan pertanyaan.

Semoga kegiatan bermanfaat bagi anggota dan ALB ini dapat terus dilaksanakan, tentunya dengan tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan (prokes), karena pandemi belum berakhir. Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV.

Sabtu, 15 Januari 2022

Berbagi Keilmuan dalam Seminar Nasional di Anniversery 2nd Kelompencapir

*) Diisi Peragaan Busana oleh Peragawati dan Para Notaris Indonesia

Grosse, Jakarta - Kalangan Notaris dari seluruh Indonesia sejak dua tahun yang lalu, telah menggabungkan diri dalam Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemikir (Kelompencapir), guna untuk berbagi keilmuan seputar hukum, sehingga dapat menambah khasanah kelimuan, khususnya ilmu hukum, baik yang terkait dengan pekerjaan sebagai pejabat umum (Notaris) maupun masalah hukum yang berlaku di segala aspek kehidupan sehari-hari. Pada hari ulang tahun yang kedua ini, Kelompencapir menyuguhkan pembahasan hukum dengan tema "Merek Kolektif Sebagai Solusi bagi Koperasi dan Umum untuk Meningkatkan Pertumbuhan Perekonomian Melalui Ekonomi Kreatif pada Era Desrupsi", dihadiri bukan hanya dari kalangan Notaris saja, melainkan dari kalangan lain, seperti advokad, pengusaha, perbankan dan lain sebagainya.

Anniversary ke 2nd Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemikir (Kelompencapir) di Hotel Sultan Jakarta, 14 Januari 2022, diwarnai dengan peragaan busana dari kalangan Notaris se-Indonesia.

Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV mendapat kesempatan untuk melakukan peliputan di acara Anniversary 2nd Kelompencapir, yang digelar secara hybrid (offline dan online), di kawasan Jakarta, pada hari Jum'at 14 Januari 2022. Hadir pada acara tersebut, Herdimansyah Chaidirsyah, SH. DR. K. Anriz Nazaruddin Halim, SH, SpN, MH, MKn. Mamik Puji Astutik Oktaviani, SH, MKn. DR. Yurisa Martanti, SH, SpN, MH. DR. Fully Handayani Ridwan, SH, MKn, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Kelompencapir yang diinisiasi oleh DR. Dewi Tenty Septi Artiany, SH, SpN, MH, MKn, dalam pelaksanaan Anniversery yang ke dua tahun berlangsung lancar dan terbilang lancar, terlebih lagi antusias peserta baik online maupun offline sangat tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Narasumber yang disuguhkan oleh panitia, antara lain; Ahmad Zabadi, SH, MM, Deputi Bidang Perekonomian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, dan Hendra Saragih, SH, MH, MKn, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM RI, dengan materi mengenai "Penggunaan Merek Kolektif Sebagai Upaya Meningkatkan Peran Koperasi dan UMKM Sebagai Tulang Punggung Perekonomian Koperasi Pasca UU Cipta Kerja dan Perseroan Perorangan", dengan moderator Fully Handayani pada sesi pertama seminar nasional tersebut.

Sedangkan pada sesi kedua, narasumber yang dihadirkan, antara lain; Santun Maspari Siregar, SH, MH, Direktur Perdata Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia, dan Prof. DR. Ahmad Ramli, SH, MH, FCBArb, Staff Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Bidang Regulasi dan Pendidikan Tinggi, serta Rohan Hafas, Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk, dengan materi mengenai "Merek Kolektif, Peran Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Perlindungan Produk UMKM dan Potensi Merek Kolektif Sebagai Jaminan Pada Perjanjian Kredit", dengan moderator Yurisa Martanti.

Pada sesi ketiga, narasumber yang disuguhkan antara lain; Ari Juliano Gema, Staff Ahli Bidang Reformasi dan Birokrasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Sarinah (Perseroan), serta DR. Ary Zulfikar, SH, MH, Ketua Umum Perkumpulan Bumi Alumni (Lupba One Brand), dengan materi mengenai "Penggunaan Merek Kolektif pada Produk UMKM untuk Meningkatkan Produktifitas dan Ekonomi Kreatif", dengan moderator Irma Devita.

Ada hal yang menarik, pada saat pembukaan acara yang dipandu oleh Shinta Zahara, SH, MKn, usai menyanyikan lagu Indonesia dengan dirigen Yunita Permatasari, SH, serta pembacaan do'a oleh Muhammad Ridho, SH, MKn, peserta seminar nasional dihibur dengan penampilan dari Sanggar Tari Kirana Tangerang pimpinan Ulfa Rahmah. Serta pada saat di penghujung acara kembali peserta seminar dihiburkan dengan menampilkan para peragawati dari Horse Of Marsya dan penampilan para Notaris Indonesia dengan menggunakan busana-busana karya Marsya.

Sebagai rasa syukur atas usia yang telah menginjak dua tahun Kelompencapir, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan langsung oleh penggagas atau inisiator Kelompencapir, DR. Dewi Tenty Septi Artiany, SH, SpN, MH, MKn, yang disaksikan oleh para peserta yang hadir secara offline. Semoga berbagi ilmu mengenai dunia hukum dapat terus dilakukan, sehingga menambah khasanah keilmuan bagi para Notaris Indonesia pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV.

Rabu, 05 Januari 2022

Gemuruh Konferwillub IPPAT Warnai Awal Tahun 2022 di Jawa Barat

Grosse, Bandung - Perhelatan dalam pemilihan Ketua Pengurus Wilayah (Ketuwil) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) dalam Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwillub) Jawa Barat (Jabar), menjadi warna tersendiri diawal tahun 2022. khususnya bagi anggota IPPAT Jabar dan anggota IPPAT di seluruh Indonesia. Bahkan lebih dari 1.878 pasang mata lebih memandang pelaksanaan kegiatan tersebut, terlebih lagi saat pembahasan Tata Tertib (Tatib) Konferwillub, terjadi perdebatan sengit dan alot diantara dua kubu pendukung kandidat Calon Ketuwil Jabar IPPAT dalam hal prosesi pemilihan, apakah secara manual atau elektronik voting (e-vote). Konferwillub digelar pada hari Selasa 04 Januari 2022 di Intercontinental, Bandung, Jabar.

Para Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) di Wilayah Jawa Barat (Jabar) yang akan menduduki kursi Presidium saat pelaksanaan Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwillub) IPPAT Jabar.

Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV mendapat kesempatan melakukan peliputan pelaksanaan Konferwillub IPPAT Jabar, sejak awal hingga akhir acara, bahkan sehari sebelum acara dimulai MGD/GrosseTV telah tiba di kawasan Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan pandangan mata, saat tiba di Bandung dengan menggunakan kereta api, suasana Bandung terlihat agak sepi, pasalnya MGD/GrosseTV tiba di Bandung sekitar pukul 21.15 WIB, bahkan beberapa rumah makan ataupun sejenisnya banyak yang telah tutup dan ada pula yang tengah berbenah untuk mengakhiri perniagaannya. Hal tersebut dikarenakan adanya peraturan dari pemerintah setempat mengenai batas waktu di masa pandemi Covid-19, sehingga agak sulit untuk mendapatkan tempat makan yang masih buka guna memenuhi kebutuhan jasmani.

Lantaran tidak mendapatkan tempat makan yang masih buka, akhirnya MGD/GrosseTV menuju ke salah satu hotel yang menjadi tempat menginap, lokasinya tidak begitu jauh dari lokasi acara Konferwillub Jabar IPPAT yang akan digelar di Hotel Intercontinental. Setiba disana, MGD/GrosseTV menggunakan waktu untuk beristirahat, agar esok saat bangun kondisi tubuh sudah segar kembali, sehingga bisa melaksanakan tugas dan fungsi sebagai jurnalistik dalam melakukan peliputan.



Suasana di hotel Intercontinental, Bandung, dimana para peserta Konferensi Wilayah Luar Biasa Jawa Barat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah tengah melakukan registrasi ulang di meja-meja panitia sesuai daerahnya masing-masing.

Selasa, 04 Januari 2022, tepatnya sekitar pukul 08.15 WIB, MGD/GrosseTV tiba di lokasi acara, terlihat di depan ballroom terdapat beberapa meja dengan tulisan nama-nama daerah yang ada di kawasan Jawa Barat, diantaranya; Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Cimahi, Cianjur, Tasikmalaya, Karawang dan lain sebagainya. Dimana meja-meja tersebut dijaga oleh para panitia pendaftaran yang akan melayani para peserta untuk melakukan pendaftaran ulang (registrasi). Tak jauh dari meja-meja tersebut terdapat ruangan ballroom yang direncanakan akan digunakan sebagai lokasi acara Konferwillub Jabar IPPAT.

Namun sebelumnya, ketika memasuki lobby hotel, terlihat beberapa panitia yang menyambut kedatangan peserta serta memberikan arah menuju ke meja pendaftaran ulang, selain itu juga panitia mengecek persyaratan protokol kesehatan (prokes) dimasa pandemi covid-19, seperti surat swab antigen dan menggunakan masker, serta juga mengarahkan peserta untuk mencuci tangan atau menggunakan handtanitizer dan mengecek suhu tubuh sebelum memasuki area lokasi acara. "Maaf ibu dan bapak, ada surat keterangan sudah swab? Kalau sudah ada jangan lupa dipakai maskernya dan silahkan mencuci tangan, ya," sapa salah satu petugas kepada peserta yang akan memasuki lokasi acara.


Konferwillub Jawa Barat IPPAT Awali Tahun 2022 di Jabar

Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwillub) yang digelar pada hari Selasa 04 Januari 2022, menjadi sebuah moment yang tidak dapat dilupakan di awal tahun 2022. Pasalnya acara besar berskala semi nasional ini, diikuti oleh anggota dari seluruh daerah yang ada di kawasan Jawa Barat. Dan, berdasarkan informasi yang MGD/GrosseTV peroleh, bahwa peserta yang terdaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut sekitar 1.886 peserta. Serta dihadiri oleh Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Ikatan Notaris Indonesia (INI) yang diwakili oleh beberapa Ketua Bidang (Kabid) beserta jajarannya. Ketua Umum PP IPPAT, DR. H. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH, beserta jajarannya/ Ketua Pengwil Jawa Barat Ikatan Notaris Indonesia (INI), DR. H. Irfan Ardiansyah, SH, SpN, LLM, beserta jajarannya. Julius Purnawan, SH, SpN, MSi, selaku Dewan Penasehat IPPAT, serta beberapa PPAT senior, diantaranya; DR. Herlien Budiono, SH, SpN, Badar Baraba, SH, SpN, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Sedangkan dalam kontestasi pemilihan Ketua Pengwil Jawa Barat IPPAT untuk Periode 2021 - 2024, hanya diikuti oleh dua kandidat, yaitu Osye Anggandarri, SH, SpN, sebagai petahana dan Juniety Dame Purba, SH, SpN. Dengan hanya dua nama kandidat yang diusung oleh anggota IPPAT Jawa Barat dalam pemilihan tersebut, tentunya suasana perhelatan dalam memperebutkan kursi Ketua Pengwil menjadi semakin semarak, dan bahkan para tim sukses (timses) dari dua kandidat tersebut telah melakukan berbagai macam upaya dalam memperkenalkan kandidatnya, seperti menggelar safari keilmuan secara gratis bagi anggota IPPAT, khususnya anggota IPPAT Jawa Barat.

Foto bersama para panitia dengan tamu undangan serta para peserta Konferwillub Jabar IPPAT.


Konferwillub Jawa Barat IPPAT Diikuti oleh 1.886 dari 4.470 Anggota IPPAT Jabar

Acara Konferwillub Jabar IPPAT diawali dengan pembacaan do'a dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne IPPAT. Kemudian diteruskan dengan beberapa sambutan, diantaranya; sambutan Ketua Panitia Pelaksana, sambutan Ketua Pengwil Jabar IPPAT, Ketua Umum PP IPPAT dan terakhir sambutan dari Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid Kabupaten Bandung. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembukaan Konferwillub yang dibuka langsung oleh Ketua Pengwil Jabar IPPAT, Osye Anggandarri, SH, dengan memukul palu sidang beberapa kali.

Maka secara resmi jalannya acara Konferwilllub Jabar IPPAT dibuka dan akan dipimpin oleh para presidium yang merupakan para Ketua Pengurus Daerah (Pengda) IPPAT yang ada di propinsi Jawa Barat, yaitu setelah diserahkannya palu sidang kepada salah satu perwakilan presidium dari Ketua Pengwil Jabar IPPAT. Dan, kemudian para presidium tersebut akan melakukan rapat guna menentukan Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Presidium, namun sebelum diserahkannya palu kepada presidium, para tamu undangan yang ada dalam ruang sidang pleno diminta dengan hormat untuk meninggalkan ruangan guna menuju ruang VIP yang telah disediakan oleh panitia.



Suasana Rapat Pleno Pertama di Konferwillub Jawa Barat IPPAT, dari penyerahan palu sidang hingga menentukan Ketua, Wakil dan Sekretaris Presidium, serta penscoran waktu selama satu jam.

Saat menyerahkan palu sidang dari Ketua Pengwil Jabar IPPAT didampingi jajarannya dan Ketua Panitia Pelaksana, maka dengan diserahkannya palu sidang kepada perwakilan presidium, pimpinan sidang selanjutnya akan dilaksanakan oleh presidium yang tentunya akan memilih ketua, wakil ketua dan sekretaris terlebih dahulu. Ketua Pengda Kota Bogor, Samsuri, SH, MKn, terpilih sebagai Ketua Presidium, sedangkan Julia sebagai Wakil Ketua Presidium dan Sekretaris Presidium adalah Rianda. Pada rapat pleno pertama yang dipimpin presidium, jumlah peserta yang telah hadir sekitar  1.731 dari 4.470 anggota IPPAT di Jawa Barat, maka pimpinan sidang melakukan scorsing selama satu jam karena tidak memenuhi qorum yaitu 50% plus 1.


Perdebatan Sengit dan Alot dalam Pembahasan Tata Tertib

Tak terasa waktu satu jam telah berlalu, kemudian sidang pleno kedua kembali dibuka dengan mencabut scorsing oleh presidium, yaitu dengan pembacaan susunan rapat pleno oleh Ketua Presidium, dan kemudian acara dilanjutkan dengan agenda pembahasan Tata Tertib (Tatib) Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwillub). Saat pembacaan susunan acara sidang, terlihat para peserta dengan seksama memperhatikan susunan acara tersebut, dan pimpinan sidang pun dengan resmi menutup pendaftaran bagi peserta Konferwillub Jabar IPPAT.

Sedikit informasi mengenai jumlah peserta yang telah melakukan pendaftaran sekitar 1.886 anggota IPPAT dari 4.470 anggota IPPAT di Jawa Barat, sedangkan dari 1.886 peserta yang mendaftar dan memenuhi persyaratan sekitar 1.874 anggota. Kemudian saat ditutup pendaftaran ulang oleh presidium, dari 1.874 peserta yang terdaftar dan memenuhi syarat, sekitar 1.797 peserta yang telah melakukan pendaftaran ulang (registrasi ulang). Dimana registrasi ulang dibuka oleh panitia sehari sebelum acara dimulai hingga sidang pleno dibuka oleh presidium, sehingga dari jumlah peserta yang terdaftar dan memenuhi syarat namun tidak melakukan daftar ulang sekitar 77 peserta.




Suasana diluar ballroom (ruang sidang pleno) Konferwillub Jabar IPPAT, tampak para peserta menyaksikan jalannya sidang melalui layar monitor yang telah disediakan oleh panitia.

Suasana di ballroom yang dijadikan sebagai ruang sidang pleno pada Konferwillub Jabar IPPAT, hanya dapat diisi sekitar 450 sampai 500 peserta saja, sedangkan sisanya disediakan bangku di depan ballroom dengan layar monitor, sehingga meskipun para peserta tidak berada di ruang sidang karena dibatasi oleh Satgas Covid jumlahnya, namun masih dapat mengikuti dan mengetahui perkembangan jalannya persidangan dari layar monitor yang terpasang. Berdasarkan pandangan mata MGD/GrosseTV di luar ballroom, terlihat para peserta dengan penuh antusias memperhatikan setiap sesi jalannya persidangan melalui layar monitor, namun ada pula yang memanfaatkan suasana di luar ballroom untuk menumpahkan kerinduan kepada para sahabat yang bertemu di lokasi acara.

Saat berada di dalam ballroom, suasana demokratis jauh sangat terasa, dimana terjadi dinamika dalam berorganisasi, yaitu para peserta banyak yang menyampaikan pendapatnya langsung kepada pimpinan sidang. Terutama pada saat pembahasan mengenai Tatib Konferwillub, dimana banyak masukan, kritik dan saran yang disampaikan oleh peserta kepada presidium. Saat pasal yang menentukan sistem pemilihan, di pasal inilah perdebatan sengit dan alot terjadi diantara dua kubu kandidat. Pasalnya satu kubu Kandidat Junety Dame Purba menginginkan pemilihan dilakukan dengan manual, yaitu dengan menggunakan kertas suara. Sedangkan kubu dari Kandidat Petahana, Osye Anggandarri, dengan pertimbangan waktu dan masih dalam masa pandemi, serta agar dapat mempercepat waktu maka mengusulkan pemilihan dengan cara elektronik voting (e-vote) atau semi digital.






Masing-masing tim sukses dari para kandidat Calon Ketua Pengwil Jabar IPPAT periode 2021 - 2024, terlihat menyampaikan argumennya masing-masing dengan landasan aturan yang ada, baik AD, ART maupun aturan lain yang terkait dengan organisasi.

Berbagai macam alasan dan argumen serta aturan dari pasal-pasal yang ada, baik dalam Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) maupun aturan lain yang terkait dengan organisasi, disampaikan dengan disertai dengan berbagai macam landasan dasar argumennya. Karena masing-masing pihak berpegang teguh pada argumen dan pendapat serta landasan aturannya, maka pimpinan sidang mengscore waktu guna melakukan diskusi diantara para presidium. Menurut pihak petahana bahwa pemilihan dilakukan dengan semi elektronik (e-vote), dikarenakan pertimbangan kondisi saat ini masih dalam pandemi covid, sehingga waktu melaksanakan kegiatan dibatasi, bahkan jumlah peserta dalam ruangan pun dibatasi.

Sedangkan dari pihak Etty Purba, mengusulkan dengan cara manual, agar pemilihan dapat dilaksanakan secara terbuka dan transparan, ditambah lagi adanya kekhawatiran tim IT sudah diatur oleh pihak panitia. Namun, saat sidang pleno kembali dibuka setelah discorsing beberapa menit, suasana semakin menghangat, bahkan sempat terjadi adu otot dalam menyampaikan argumen dan pendapat di antara para tim sukses dari masing-masing kandidat. Sehingga sempat beberapa kali presidium meminta tim keamanan untuk mengatur dan menenangkan peserta Konferwillub Jabar IPPAT.






Para peserta Konferwillub Jabar IPPAT diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat oleh presidium, sehingga terasa suasana demoratis dalam pelaksanaannya.

Setelah berbagai macam pendapat, alasan dan argumen disampaikan oleh masing-masing timses dari kandidat, akhirnya disepakati untuk menggunakan semi elektronik (e-vote), namun dengan syarat agar vendor dari IT yang menangani sistem pemilihan secara elektronik memberikan akses seluas-luasnya kepada tim IT dari masing-masing kandidat. Hal itu pun berlangsung alot dan memaakan waktu, dikarenakan untuk mencapai satu kesepakatan harus dimelalui perdebatan kembali diatas podium yang ditengahi oleh presidium. Dan, akhirnya kedua pihak dari masing-masing kandidat Calon Ketua Pengwil Jabar IPPAT periode 2021 - 2024 sepakat untuk melangsungkan pemilihan dengan menggunakan sistem semi elektronik (e-vote), dan pimpinan sidang pun memukul palu sidang menandakan kesepakatan tersebut.


Osye Unggul 1,9% dari Etty Purba

Setelah mencapai kesepakatan dari kedua belah pihak (masing-masing kandidat), maka acara pun dilanjutkan dengan pemilihan yang dipandu oleh panitia. Dimana dalam proses pemilihan, para peserta diatur dengan cara diabsen ulang sebanyak 50 peserta sekali jalan, sedangkan sisanya menunggu di ruang sidang (ballroom). Para peserta yang telah diabsen diarahkan oleh panitia menuju ruang pemilihan, ruang tersebut berada di sebelah ballroom melalui pintu yang berada di sebelah podium presidium. Namun sebelum para peserta memberikan hak suaranya, panitia mendahului para presidium dan tamu undangan (punya hak suara) untuk melakukan pencoblosan terlebih dahulu. Hal tersebut, dikarenakan usai memberikan hak suaranya, para presidium disediakan tempat guna memantau jalannya proses pemilihan.







Perdebatan panjang dan alot diantara dua kubu kandidat, akhirnya disepakati, pemilihan dilaksanakan dengan cara semi elektronik (e-vote).

Berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV, bahwa pemilihan dalam Konferwillub Jabar IPPAT, dilaksanakan hampir seperti pemilihan pada waktu dahulu, hanya saja yang membedakan saat ini tidak menggunakan kertas suara. Menurut panitia, bahwa perbedaan penggunaan waktu antara menggunakan kertas suara dengan elektronik itu sangat jauh, dimana jika menggunakan kertas suara maka banyak waktu yang akan digunakan.

"Misalnya, harus dihitung terlebih dahulu jumlah kertas suara yang di cetak panitia, kemudian dihitung kembali untu menyesuaikan dengan jumlah peserta yang telah melakukan daftar ulang. Kemudian dibutuhkan waktu untuk kembali dihitung sebelum dibacakan, barulah dibacakan satu persatu kertas suara tersebut untuk mengetahui berapa perolehan suara dari masing-masing kandidat. Ditambah lagi, peserta memilih Ketua Pengwil dan MKW (Majelis Kehormatan Wilayah), nah kalau ada sekitar 1.797 peserta maka sekitar 3.594 kertas suara yang harus dibacakan. Kalau menggunakan e-vote, peserta yang telah memberikan suara, maka secara otomatis pilihannya baik ketua pengwil maupun MKW, secara otomatis telah masuk perhitungan kepada calon yang dipilihnya, sehingga jauh lebih cepat dan hemat waktu," jelas salah satu panitia yang enggan namanya disebutkan.




Perhitungan suara dari dua Kandidat Calon Ketua Pengwil Jawa Barat IPPAT Periode 2021 - 2024.

Perhitungan suara yang telah masuk dari peserta Konferwillub Jabar IPPAT yang telah memberikan suaranya, dapat dilihat secara langsung di layar monitor, baik yang berada di dalam ruang sidang (ballroom) maupun monitor yang berada di luar ballroom. Setelah seluruh peserta memberikan hak suaranya, dan hasil akhir perhitungan suara dari masing-masing kandidat, yaitu sebagai berikut Osye Anggandarri, SH memperoleh 823 suara atau 51,9% sedangkan Juniety Dame Purba, SH, SpN, MH memperoleh 762 suara atau 48,1%. Sehingga Osye unggul sekitar 1,9 % dari Etty Purba, dan kembali terpilih sebagai Ketua Pengwil Jabar IPPAT periode 2021 - 2024 atau untuk periode keduanya.

Namun sebelum disahkan oleh presidium, kembali suasana persidangan menghangat, dimana adanya kecurigaan dari timses Etty Purba dimana vendor berpihak kepada petahana, sehingga meminta agar dibuka jejak digital secara terbuka. Berdasarkan pandangan mata MGD/GrosseTV, dalam perjalanan perhitungan perolehan suara seiiring dengan berjalannya pemilihan, kedua kandidat saling susul menyusul dalam perolehan suaranya. Setelah terjadi perdebatan panjang hasil akhir perhitungan suara, akhir presidium mengetuk palu dan menetapkan Osye Anggandarri, SH, sebagai formatut tunggal terpilih dan dinyatakan sebagai Ketua Pengwil Jabar IPPAT Periode 2021 - 2024.


Pelantikan Ketua Pengwil dan MKW Terpilih Periode 2021 - 2024

Setelah dibacakan hasil final perolehan suara, maka presidium menetapkan dan mengesahkan bahwa Osye Anggandarri, SH sebagai Ketua Pengwil Jabar IPPAT periode 2021 - 2024, serta menetapkan pula jajaran Majelis Kehormatan Wilayah (MKW) IPPAT, yaitu R. Tendy Suwarman, SH. dan Priyatno Pujakesuma, SH, MKn. Setelah diketuk palu oleh presidum, maka acara dilanjutkan dengan pelantikan Ketua Pengwil Jabar IPPAT terpilih, pelantikan tersebut dilaksanakan dan dilantik langsung oleh Ketua Umum PP IPPAT, DR. H. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH, didampingi Sekretaris Umum (Sekum) PP IPPAT, Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH. dan Bendahara Umum (Bendum) PP IPPAT, Ellies Daini, SH, MKn, beserta jajarannya (beberapa Ketua Bidang PP IPPAT).




Pelantikan Ketua Pengurus Wilayah Jawa Barat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Periode 2021 - 2024 dan Pelantikan Majelis Kehormatan Wilayah Jawa Barat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Periode 2021 - 2024

Sedangkan MKW terpilih dilantik langsung oleh Ketua Majelis Kehormatan Pusat (MKP) IPPAT, DR. Udin Narsudin, SH, SpN, MHum, namun sayangnya saat dilangsungkan pelantikan, nama-nama yang terpilih sebagai MKW IPPAT Jawa Barat tidak ada ditempat, hanya satu nama yaitu R. Tendy Suwarman, SH. Prosesi pelantikan berlangsung hikmat dan disaksikan oleh para peserta yang masih bertahan di dalam ruang sidang (ballroom). Setelah pelantikan baik Ketua Pengwil Jabar IPPAT maupun MKW IPPAT Jabar usai, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan ucapan selamat dari PP IPPAT dan presidium. Kemudian pimpinan sidang memukul palu sidang, menandakan usai sudah pelaksanaan Konferwillub Jabar IPPAT.