KNG (Komunitas Notaris Goweser) Peduli Berbagi 1000 Lebih Paket Beras di Beberapa Titik, diantaranya; Samarinda (Kalimantan Timur), Banten, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Pada hari Sabtu, 03 Maret 2021, secara serentak pada pukul 06.30 waktu masing-masing wilayah.
Majalah Grosse Digital (MGD), Mengulas dengan Lugas dan Mengupas dengan Tuntas, merupakan majalah yang berisikan tentang informasi berita dan pengetahuan tetang Kenotariatan, Pertanahan, Notaris, PPAT, dan Hukum, terbit tiap sebulan satu kali. Semoga apa yang disajikan dalam MGD dapat memberikan informasi dan bermanfaat
Rabu, 31 Maret 2021
KNG (Komunitas Notaris Goweser) Peduli Berbagi 1000 Lebih Paket Beras
Minggu, 28 Maret 2021
Nobar Musyawarah Nasional IKA FH Undip Ke-2 di OH Centre
Grosse, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Ikatan Alumni Kenotariatan (Ikanot) Universitas Diponegoro (Undip), Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH, menggelar Nonton Bareng (Nobar) acara Ikatan Alumni Fakultas Hukum (IKAFH) Undip, sekaligus melakukan pemilihan formatur kepengurusan dengan cara virtual (digital) atau elektronik. Nobar tersebut digelar di OH Centre dikawasan Pringgondani, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kamis, 25 Maret 2021
Pengda Kota Tangerang Sehati Gelar Up-Grading Kali Kedua
Grosse, Tangerang – Pengurus Daerah (Pengda) Ikatan Notaris Indonesia
(INI) Kota Tangerang Sehati, kali kedua dimasa Pandemi Covid-19 menggelar
Up-Grading, dan kali ini mengangkat tema Pembahasan Badan Hukum PT Sesuai UU
Cipta Kerja dan PP No.8 Tahun 2021, dengan menghadirkan pemateri, Aulia
Taufani, SH, yang diselenggarakan pada hari Kamis 25 Maret 2021 di Menara
Topfood, Kota Tangerang.
Hadir pada Up-Grading tersebut Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil)
INI Banten, Rustianah, SH, MKn. Ketua Pengwil Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(IPPAT) Banten, Periasman Effendi, SH, SpN, MHum. Ketua Pengda INI Kota
Tangerang, Asep Syarifuddin, SH, SpN, MH, dan Ketua Pengda IPPAT Kota
Tangerang, Babby Damayanti, SH, MKn. Sedangkan peserta up-grading, menurut
informasi yang diperoleh Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV, berjumlah lebih
dari 300 peserta. “Awalnya, kami menyelenggarakan up-grading ini secara offline
(luring), namun karena antusias anggota dan Anggota Luar Biasa (ALB) sangat
banyak, makanya kami adakan juga secara daring (via zoom),” ungkap Dewi
Andriani, SH, MKn, yang dibenarkan juga oleh Andria Salima, SH, MKn.
Berdasarkan pengamatan Majalah Grosse Digital
(MGD)/GrosseTV, pelaksanaan up-grading berjalan lancar dan terbilang sukses,
dimana banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan baik secara langsung maupun
via zoom meeting. Up-Grading yang menghadirkan Aulia Taufani, SH, sebagai
pemateri dengan didampingi oleh maderator, Harlon, SH, MKn, sedikit banyaknya
memberikan pengetahuan seputar pembuatan PT Perorangan, sebagaimana diantur
dalam UU Cipta Kerja dan PP No.8 Tahun 2021.
Bahkan banyak hal yang sudah seharusnya diketahui dan
dipahami oleh anggota Notaris, khususnya di Kota Tangerang Sehati dan di
seluruh Indonesia pada umumnya. Bahkan up-grading tersebut juga diikuti oleh
Anggota Luar Biasa (ALB). Semoga apa yang disampaikan oleh pemateri, dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman baru, sehingga dalam menjalankan tugas
selaku pejabat umum (Notaris) dapat berhati-hati, agar tidak menimbulkan
permasalahan di masa mendatang.
Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV
Seminar Nasional Pengwil INI dan IPPAT Jawa Barat Penguatan Hak Pengelolaan Pasca Berlakunya UU Cipta Kerja
Grosse, Bandung – Pengurus Wilayah (Pengwil) Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jawa Barat (Jabar) menggelar Seminar Nasional (Semnas) untuk pertama kalinya mengenai Penguatan Hak Pengelolaan Pasca Berlakunya Undang-Undang Hak Cipta, yang diselenggarakan pada hari Rabu 24 Maret 2021 di Pallman Hotel, Bandung. Dimana Semnas tersebut diadakan secara Luring dan Daring yang diikuti oleh sekitar 595 peserta, yaitu 295 Luring dan 300 Daring (Via Zoom).
Menurut DR. Petra Bunawan, SH, MKn, bahwa tema yang diangkat karena banyak hal yang menyangkut pekerjaan Notaris dan PPAT, sehingga diharapkan dengan mengikuti Semnas tersebut, sedikit banyaknya para peserta mendapat pengetahuan dan pemahaman terhadap hal-hal yang terkait pekerjaannya sehari-hari. “Semnas ini diharapkan dapat menjawab semua hal yang memang perlu dipahami, bukan hanya oleh para Notaris/PPAT saja, melainkan juga oleh praktisi Perbankan, Pengusaha atau Pembisnis, bahkan pejabat di BUMN dan BUMD,” ungkapnya saat diwawancarai MGD/GrosseTV usai seminar.
Hal tersebut dikarenakan, materi yang disampaikan dalam
semnas banyak hal mendalam terkait dengan mengenal Hak Pengelolaan dan Hak atas
Tanah diatasnya, sehingga para peserta dapat memahami secara jelas dan terang. “Semnas
ini merupakan yang pertama kali diadakan di Indonesia, dan mendapat dukungan
dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN),
serta didukung pula oleh dua universitas, yaitu Unpad dan Unpar, Bandung,” tegas
Ketua Panitia Pelaksana.
Hadir pada Semnas tersebut, Ketua Pengwil INI Jabar, DR. H.
Irfan Uthen Ardiansyah, SH, LLM, SpN. Ketua Pengwil IPPAT Jabar, Osye Anggandari,
SH. Para Ketua Pengurus Daerah (Pengda) yang ada di wilayah Banten. Hadir pula,
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) INI, yang diwakili Sekretaris Umum
(Sekum) PP.INI, Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH, secara daring. Hadir secara
luring, Ketum PP.IPPAT, DR. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH, didampingi oleh
Julius Purnawan, SH, MSi, SpN, Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH dan
Firdhonal, SH.
Selain itu, hadir pula dari Kementerian ATR/BPN RI, baik
secara Luring dan Daring, dimana oleh panitia diminta sebagai Keynote Speaker, Menteri
ATR/BPN RI, DR. Sofyan A Djalil, SH, MA, MALD yang diwakili oleh IR. Suyus
Windayana, MAPP, SC (Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah) secara
daring, sedangkan DR. Andi Tenrisau, SH, MHum, (Direktur Jenderal Penataan
Agraria) secara luring dengan memberikan materi mengenai “Penguatan Hak
Pengelolaan Pasca UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja”.
Sebelum acara Semnas dimulai, acara diawali dengan beberapa
sambutan, baik dari Ketua Panitia Pelaksana maupun Ketua Pengwil INI dan IPPAT
Jabar, menariknya dimana saat menyampaikan sambutan, Ketua Pengwil INI dan
IPPAT Jabar menyampaikan sambutannya secara bersamaan. Sehingga terlihat
keguyuban dan keakraban antara INI dan IPPAT di Jabar. Selain itu, hal yang
lebih menarik lagi, dimana saat Ketum PP.IPPAT periode 2021 – 2024, DR. Hapendi
Harahap, SH, SpN, MH, menyampaikan sambutannya, karena secara terbuka beliau
mengundang Julius Purnawan, SH, MSi, SpN, Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN,
MH, dan Firdhonal, SH, untuk bersama-sama diatas panggung guna menyampaikan
sepatah kata, sehingga terlihat bahwa persaingan saat pemilihan telah selesai
dan kembali bersama-sama untuk memajukan organisasi.
Berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV sejak awal acara hingga
akhir acara, Semnas berlangsung dengan lancar dan terbilang sukses, dimana
antusias peserta sangat terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan
pada setiap sesinya. Namun demikian, banyak hal yang perlu diperhatikan terutama
dalam hal perlindungan dan kenyamanan terhadap anggota Notaris/PPAT dalam menjalankan
jabatannya sehari-hari terkait dengan diberlakukannya UU Cipta Kerja. “Oleh
karena itu, perlu diperhatikan secara seksama, jangan sampai kita salah
langkah,” tukas DR. H. Irfan Uthen Ardiansyah, SH, SpN, LLM.
Semoga bermanfaat
Antara KaeLBe dan KLB IPPAT
*) Serba-Serbi “KaeLBe" Bersamaan dengan KLB IPPAT di Lombok, NTB
Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh salah seorang peserta dari Jakarta,
saat bertemu dengan Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV di bandara.
"Kita mau ke Lombok, NTB, karena mau “KaeLBe”,
Kita Liburan Bersama." tukasnya diiringi dengan sorak sorai peserta lain,
saat ditanya tujuan ke Lombok. Gemuruh sorak sorai tersebut sedikit mengundang
perhatian pengunjung lain, namun hal tersebut tidak menyurutkan keceriaan yang
terbalut dalam keguyuban dan kebersamaan walaupun berdasarkan pengamatan
MGD/GrosseTV para peserta KLB tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia.
Tak beberapa lama, petugas bandara
mengumumkan bahwa pesawat menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah siap untuk
‘take off’ beberapa menit lagi, dan meminta kepada para penumpang agar segera masuk
ke dalam pesawat. Rombongan pun bergegas menuju pesawat, dan sepanjang jalan
menuju pesawat sesekali terdengar canda kecil dan tawa diantara mereka. Bahkan
saat berada di dalam pesawat pun, suasana ceria masih terlihat, seakan-akan
rombongan yang akan menuju Lombok tidak ada beban.
Menurut informasi, penerbangan dari
bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju bandara Zainuddin Abdul Majid, Lombok
berkisar sekitar 2 jam lebih. MGD/GrosseTV memanfaatkan waktu penerbangan untuk
beristirahat, serta mengabadikan beberapa moment saat berada di udara.
Setibanya di bandara internasional Bizam, sebutan untuk bandara Zainuddin Abdul
Majid, terlihat para penumpang dengan tertib meninggalkan pesawat, begitu juga
dengan rombongan para peserta KaeLBe.
Sedangkan waktu yang dibutuhkan dari bandara menuju Hotel Kila Senggigi Beach, berdasarkan informasi dari supir travel sekitar satu setengah jam dengan kondisi jalan yang senggang tanpa hambatan alias macet. Singkatnya, setiba di hotel Kila Senggigi, para peserta bergegas menuju kamarnya masing-masing, guna beristirahat. MGD/GrosseTV tidak langsung menuju kamar, melainkan mencoba mengorek informasi, baik dari peserta yang masih berada di lobby hotel, maupun dari karyawan hotel itu sendiri.
Tidak
Ada Demo Besar-Besaran dan Tidak Ada Acara KLB
Menurut info yang MGD/GrosseTV peroleh
dari supir travel yang mengantar ke hotel dari bandara, bahwa memang benar ada
demontrasi, namun jumlah pendemo tidak banyak dan dapat dihitung jari. “Ada
yang demo di depan kantor bupati, tapi tidak banyak dan sebentar saja, bang,”
ujarnya namun enggan namanya disebutkan. Penasaran, MGD/GrosseTV pun mencoba
mencari informasi mengenai keberadaan spanduk penolakan dari masyarakat Lombok
Barat terhadap rencana acara Kongres Luar Biasa (KLB) Ikatan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (IPPAT), hal itu menurut supir travel tidak pernah ada, dan jika ada
pasti dirinya mengetahui karena pasti ada informasi dari rekan-rekan supir
travel lainnya.
Belum puas bercakap-cakap dengan sang
supir, kendaraan yang ditumpangi MGD/GrosseTV tiba di hotel, sehingga
MGD/GrosseTV pun akhirnya turun dan menuju ke lobby hotel setelah mengambil
barang bawaan dari bagasi mobil. Setelah mendapatkan kamar, MGD/GrosseTV tidak
langsung menuju kamar, namun menyempatkan diri untuk duduk-duduk di kursi yang
ada di lobby hotel.
“Saya mendapat informasi memang ada
rencana acara KLB IPPAT di hotel Kila Senggigi ini, tapi atasan saya bilang
belum pasti,” ungkap salah satu karyawan hotel kepada MGD/GrosseTV saat
menawarkan diri untuk mengantar ke kamar. “Kalau acara dari Kementerian
Pariwisata sih ada, dan ballroom yang akan dipakai sudah didekorasi dan ditata.
Dan kalau tidak salah, ada juga acara pernikahan di sisi barat,” katanya kepada
MGD/GrosseTV sambil menemani menuju kamar.
Ketika ditanya mengenai jumlah peserta
dari acara Kementerian Pariwisata dan jumlah undangan pernikahan, karyawan
hotel menyampaikan bahwa untuk acara Kementerian Pariwisata berjumlah sekitar
150 lebih dan undang pernikahan sekitar 500 undangan. “Itu informasi dari
receptionis, tapi saya tidak pasti juga berapa jumlah sebenarnya,” tukasnya
seraya menunjuk kamar tempat MGD/GrosseTV.
Tidak mendapat informasi yang
memuaskan, saat tiba di hotel, akhirnya MGD/GrosseTV memutuskan untuk
beristirahat. Dan keesokan harinya, MGD/GrosseTV dihubungi salah seorang
peserta KaeLBe, untuk ikut jalan-jalan. Hal itu langsung MGD/GrosseTV setujui
dan bergegas menuju ke lobby hotel. Ketika sampai di lobby hotel, terlihat
beberapa mobil telah terparkir dan para peserta pun menaiki kendaraan tersebut.
Secara beriringan kendaraan pun beranjak meninggalkan hotel, dan ternyata
menuju ke salah satu tempat makan.
“Nah, rumah makan disini terkenal
dengan ayam taliwangnya,” ujar salah satu peserta sambil turun dari kendaraan.
Momen tersebut tidak disia-siakan MGD/GrosseTV untuk mengambil siaran langsung
(Livestreaming), sambil mewawancarai beberapa peserta, diantaranya Otty Hari
Chandra Ubayani, SH, SpN, MHum. Suasana rumah makan yang sangat klasik dengan
ornamen-ornamen jaman dahulu, menambah daya tarik tersendiri selain kelezatan
masakannya.
Setelah menyantap ayam taliwang dan
beberapa menu lain, rombongan meninggalkan rumah makan tersebut dan meluncur ke
lokasi kedua, yaitu tempat tenun asli Lombok. Saat setiba di lokasi kedua,
kembali MGD/GrosseTV mengabadikan momen tersebut dengan melakukan siaran
langsung. Saat akan masuk ke dalam toko, terlihat rombongan dari Banten,
diantara yang MGD/GrosseTV kenal, antara lain; Rustianah, SH. Al Faraby Angkat,
SH, MKn, dan Yade, SH, MKn, serta beberapa rekan Notaris/PPAT Banten lainnya.
Usai puas berbelanja, rombongan
memutuskan untuk kembali ke hotel, guna beristirahat, setelah melakukan wisata
kuliner dan berbelanja di beberapa lokasi wisata yang ada di Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Setiba di hotel Kila, ada sesuatu hal yang menarik perhatian
MGD/GrosseTV, dimana tepat di meja receptionis tertempel kertas dengan tulisan
“Kami Tidak Melayani KLB IPPAT”. Tentu saja, MGD/GrosseTV bertanya-tanya, ada
apa dan kenapa pihak hotel menempel pengumuman tersebut. MGD/GrosseTV tidak
berusaha mencari lebih jauh mengenai alasan pengumuman tersebut.
Setelah membersihkan diri dan
beristirahat sejenak di kamar hotel, MGD/GrosseTV keluar kamar dan menuju ke
lobby hotel. Berdasarkan informasi dari beberapa karyawan hotel yang ditemui
MGD/GrosseTV, bahwa benar bahwa tanggal 20 Maret 2021 tidak ada acara KLB.
“Saya tidak tahu pak, informasinya begitu, tapi kalau acara dari Kementerian
Pariwisata tetap ada, begitu juga dengan acara resepsi pernikahan,” ujar pria
bertubuh langsing seraya meneruskan pekerjaannya.
Dibagi
Menjadi Beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Virtual
Bingung dan seribu pertanyaan
bersemayam dibenak MGD/GrosseTV, ditambah lagi saat diklarifikasi kepada
panitia dinyatakan bahwa tidak ada peliputan dari media. “Maaf ya bang, bahwa
KLB tidak diliput oleh media manapun, baik siaran langsung maupun taping,” ujar
salah satu panitia yang MGD/GrosseTV hubungi. Karena penasaran, akhirnya
MGD/GrosseTV berusaha mencari informasi dari beberapa peserta yang kebetulan
satu hotel, lagi-lagi tidak mendapatkan informasi yang berarti.
“Saya juga tidak tahu bang. Saya hanya
dihubungi nanti ada info selanjutnya, dan dimana acara pembukaan serta
bagaimana teknisnya, saya juga tidak paham,” ungkap salah satu peserta dari
Sulawesi Selatan. Lantaran waktu telah tengah malam, akhirnya MGD/GrosseTV
beristirahat setelah berbincang ngalor-ngidul dengan beberapa peserta. Dan
keesokan harinya, saat sarapan pagi, barulah MGD/GrosseTV mendapatkan informasi
bahwa lokasi pembukaan KLB IPPAT dipindahkan dari hotel Kila Senggigi, serta
lokasi pemilihannya di bagi menjadi beberapa lokasi.
Semakin penasaran, lantaran belum
mendapatkan informasi lokasi pembukaan acara KLB IPPAT, MGD/GrosseTV berusaha
mencari-tahu ke beberapa peserta yang ada di hotel Kila, bahkan ke beberapa
panitia baik Steering Committee (SC) maupun Organizing Committee (OC). “Wah,
bener bang, saya tidak tahu. Saya hanya mendapat instruksi untuk stand by di
hotel Kila ini, dan saya hanya tahu kalau lokasi pemilihannya dibagi menjadi beberapa
tempat, kalau tidak salah dipecah menjadi 15 lokasi,” ujarnya.
Meskipun lokasi kamar hotel Kila
Senggigi berupa cottage, MGD/GrosseTV tidak menyerah dan akhirnya mendapatkan
informasi, bahwa lokasi pemilihan di bagi menjadi beberapa lokasi, diantaranya
yaitu Hotel Sheraton, Hotel Astoria, Mataram Square, dan Kila. Namun dari
beberapa sumber informasi yang berada di Kila, tidak ada yang mengetahui lokasi
pembukaan acara. “Jadi, untuk pembukaan KLB IPPAT itu secara virtual bang,
sedangkan pemilihannya di lakukan di TPS-TPS di beberapa hotel. Nanti para
peserta akan dijemput oleh panitia dan diantar ke TPS, itu pun tidak sekaligus
semua tapi diatur agar tidak terjadi kerumunan,” kata salah satu panitia OC.
Menurut informasi, bahwa pembukaan KLB
akan dilangsungkan pada pukul 10 pagi, dan dilanjutkan dengan pemilihan di
masing-masing TPS. Lantaran waktu telah menunjukan pukul 09.30, akhirnya
MGD/GrosseTV, berusaha mendapatkan informasi lebih namun karena keterbatasan
waktu, akhirnya MGD/GrosseTV menyaksikan pembukaan KLB IPPAT di salah satu
peserta secara virtual. Dan, MGD/GrosseTV tidak mensia-siakan momen tersebut
untuk merekam.
Pembukaan KLB yang dipimpin oleh
Firlandia, SH, selaku Ketua Presidium, dan menyampaikan beberapa informasi dan
klarifikasi. Diantaranya, bahwa izin pelaksanaan KLB IPPAT sebenarnya ada dan
dikeluarkan oleh Gubernur NTB pada tanggal 12 Maret 2021, serta menyampaikan
bahwa KLB IPPAT di Lombok mengagendakan untuk melanjutkan pemilihan Ketua Umum
(Ketum) IPPAT yang belum dua putaran saat di Makassar, sehingga pemilihan yang
dilakukan untuk memilih antara suara terbanyak pertama dan kedua, yaitu antara
Julius Purnawan, SH, MSi dan DR. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH.
Setelah diskor karena tidak qorum,
acara KLB dilanjutkan dengan melakukan pemilihan, yaitu di beberapa TPS yang
telah disediakan oleh OC. Kebetulan posisi MGD/GrosseTV berada di Kila
Senggigi, dimana ada dua TPS yaitu di kamar 246 dan 252. Mengetahui kamar yang
dijadikan TPS, MGD/GrosseTV pun bergegas menuju lokasi. Setiba kamar 246, benar
saja, terlihat beberapa panitia OC tengah menyiapkan kertas suara dan kotak
suara, serta bilik suara. Menurut salah satu panitia OC, bahwa nanti peserta
akan dihubungi oleh panitia dengan dijemput satu persatu, agar tidak terjadi
penumpukan atau kerumunan. “Nanti, peserta akan mengambil kertas suara setelah
registrasi terlebih dahulu, kemudian masuk ke dalam untuk mencoblos dan
memasukan kertas suara ke kotak suara, terakhir jari ditandai dengan tinta.
Jadi, tidak sekaligus bang, dan di lokasi masing-masing TPS itu ada perwakilan
dari masing-masing Calon Ketua Umum (Cakum),” terangnya.
Mengaku
dari LSM di Lombok dan HH Terpilih sebagai Ketum PP.IPPAT
Pada saat pemilihan berlangsung di
TPS-TPS yang disediakan oleh panitia, terlihat tiga pria berjalan menuju TPS
yang berada di hotel Kila Senggigi. Saat itu MGD/GrosseTV tengah berjalan
menuju ke TPS di kamar 252, namun saat berpapasan tengan tiga pria tersebut.
Salah satunya bertanya kepada MGD/GrosseTV mengenai acara KLB IPPAT, dan lokasi
acaranya seraya berjalan menuju ke TPS 246. MGD/GrosseTV pun akhirnya
mengurungkan niat menuju TPS 252, dan mengikuti tiga pria tersebut.
Saat berada di TPS 246, tiga pria
tersebut mencari tahu dengan bertanya kepada panitia, dan salah satunya
mengambil gambar secara video. Setelah bercakap-cakap dengan beberapa panitia,
dan dijelaskan bahwa tidak ada kerumunan dan tetap menjaga protokol kesehatan
(prokes), ketiga pria tersebut meninggalkan TPS 246 karena memang tidak ada
kerumunan seperti yang disaksikan oleh ketiga pria yang mengaku dari salah satu
LSM yang ada di Lombok.
Kegiatan pemilihan pun berlangsung
dengan lancar tanpa ada hambatan berarti, bahkan terlihat beberapa peserta yang
MGD/GrosseTV ketahui, diantaranya; Rustianah, SH dan DR. H. Irfan Uthen Ardiansyah,
SH, LLM, SpN, serta Firdhonal, SH dan Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH,
dan beberapa rekan Notaris/PPAT lainnya dari beberapa wilayah yang ada di
Indonesia. Hanya beberapa jam saja, para peserta yang ada di hotel Kila
Senggigi telah memberikan suaranya, dan para panitia dan saksi dari Cakum
membereskan alat-alat pemilihan dan membawa kotak suara ke lokasi pembukaan KLB
IPPAT, yang MGD/GrosseTV baru ketahui berlokasi di Hotel Santika, Lombok.
Berdasarkan informasi yang
MGD/GrosseTV peroleh, bahwa sebelum kotak suara dibawa ke hotel Santika,
dilakukan perhitungan terlebih dahulu di masing-masing TPS, hasilnya antara
lain; TPS Sheraton, JP memdapat 8 suara sedangkan HH 5 suara. Astoria TPS 515,
JP mendapat 0 suara dan HH 40 suara. Astoria TPS 612, JP mendapat 0 suara dan
HH 37 suara. TPS Pos 10, JP mendapat 0 suara dan HH 36 suara. TPS Mataram
Square, JP mendapat 0 suara dan HH 24 suara. Astoria TPS 810, JP mendapat 0
suara dan HH 43 suara. Astoria TPS 512, JP mendapat 0 suara dan HH 40 suara.
Astoria TPS 712, JP mendapat 0 suara dan HH 22 suara. Kila Senggigi TPS 246, JP
mendapat 4 suara dan HH 42 suara. Kila Senggigi TPS 252, JP mendapat 3 suara
dan HH 23 suara.
Dari gambaran perolehan suara di
masing-masing TPS, maka sudah dapat dipastikan bahwa DR. Hapendi Harahap, SH,
SpN, MH, terpilih sebagai Ketum PP. IPPAT untuk periode 2021 – 2024. Dan,
MGD/GrosseTV bersama-sama rombongan dari Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN,
MH, meluncur menuju hotel Santika, namun karena perjalanan dari Hotel Kila Senggigi
ke Hotel Santika membutuhkan waktu sekitar 40 menit, maka saat tiba di lokasi
acara telah selesai termasuk pelantikan Ketum Terpilih dan Pelantikan Majelis
Kehormatan Pusat (MKP) IPPAT.
Lantaran, acara telah selesai, maka berdasarkan pandangan mata MGD/GrosseTV, disana terlihat para peserta mengucapkan selamat kepada Ketum PP.IPPAT terpilih, serta terlihat keguyuban, keakraban serta kebersamaan. Julius Purnawan, SH, MSi, SpN, pun masih terlihat tetap berada di lokasi, bahkan mendampingi DR. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH, saat para peserta mengucapkan selamat dan berfoto bersama. Sebuah kelegowoan yang luar biasa di tunjukan oleh sosok pria yang disapa JP.
Usai memberikan ucapan selamat dan
berfoto bersama, para peserta tanpa terkecuali mendapat undangan makan malam di
sebuah rumah makan yang terkenal dengan ayam taliwangnya. Di rumah makan
tersebut, MGD/GrosseTV tidak mensia-siakan waktu untuk mewawancarai beberapa
narasumber secara livestreaming. Semoga Ketum PP.IPPAT terpilih untuk periode
2021 – 2024 dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
harapan anggota.
Salam
kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV
Sabtu, 06 Maret 2021
GrosseLifeStyle bersama Emilia Retno Trahutami Sushanti, SH, MKn, anggota KNIB mengulas seputar "Kebaya"
"Sekitar tahun 1500-1600, di Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang dikenakan keluarga kerajaan Jawa saja. Kebaya juga menjadi pakaian yang dikenakan keluarga Kesultanan Cirebon, Kesultanan Mataram dan penerusnya Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat," tukasnya. Kini, nyonya kebaya mengalami pembaharuan, dan juga terkenal di antara wanita non-Asia. Variasi kebaya yang lain juga digunakan keturunan Tionghoa Indonesia di Cirebon, Pekalongan, Semarang, Lasem, Tuban dan Surabaya. "Kebaya telah dinyatakan sebagai busana nasional Indonesia meskipun ada kritik bahwa kebaya hanya digunakan secara luas di Jawa dan Bali. Kebaya sebenarnya juga ditemukan di Sumatra, Sulawesi dan NTT dengan corak daerah. Tokoh politik seperti Kartini memakai kebaya. Dan peringatan hari Kartini dilakukan dengan menggunakan kebaya," papar Emilia.
Kebaya pada masa sekarang telah mengalami berbagai perubahan desain. Pada umumnya Kebaya sering digunakan pada pesta perayaan tertentu. Dari mulai pesta formal dengan rekan bisnis, pernikahan, perayaan acara tradisional, hingga perayaan kelulusan sekolah seperti wisuda. "Oleh karena itu, kita harus melestarikan kebudayaan Indonesia ini, dan kalau saya selalu mengenakan kebaya setiap hari Selasa," katanya mengakhiri percakapan. Semoga bermanfaat Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV
Kamis, 04 Maret 2021
Rangkaian Proses Pernikahan Putri Kedua Ketum PP.IPPAT Peride 2015 - 2018, dari pra-Nikah Hingga Tasyakur
Grosse, Jakarta - DR. H. Syafran Sofyan, SH, SpN, MHum, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Ketum PP.IPPAT) Periode 2015 - 2018 dan DR. Diah Sulistyani, SH, SpN, MHum, Ketua Bidang Kaderisasi dan Kepemimpinan Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP.INI) Periode 2019 - 2021 menggelar Akad Nikah dan Resepsi Putri Kedua belum lama ini di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu 28 Februari 2021. Meskipun kondisi Indonesia masih dicekam Pandemi Co-19, namun dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), acara tersebut berlangsung lancar dan aman. Dimana sebelumnya pada hari Jum'at 26 Februari 2021, digelar pengajian dan siraman di kediaman Almarhum Prof. DR. Muladi, SH.
Pengajian Bersama Anak Yatim pra-Nikah (Kediaman Prof. DR. Muladi, SH)
Proses Siraman pra-Nikah (Kediaman Prof. DR. Muladi, SH)
Ucapan Selamat dari Para Sahabat Notaris dan PPAT
Manjampuik Marapulai (Menjemput Calon Pengantin Pria, Pancoran)
Akad Nikah dan Resespsi Putri Kedua Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Periode 2015 - 2018. DR. H. Syafran Sofyan, SH, SpN, MHum
Perjalanan Tasya dan Fairuuz ke Kediaman Ayah Kandungnya (DR. H. Syafran Sofyan, SH, SpN, MHum) di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan
Tasyakur Pernikahan Putri Kedua Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Periode 2015 - 2018. DR. H. Syafran Sofyan, SH, SpN, MHum
28 Pengwil Tulus Gelar "KLB" Demi Selesaikan Kemelut di Tubuh IPPAT
Grosse, Jakarta - Sekitar 28 Pengurus Wilayah (Pengwil) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) dari 33 Pengwil seluruh Indonesia, menyatakan sikap bahwa hanya punya niat yang tulus dalam penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB), yaitu demi untuk menyelesaikan kemelut di tubuh IPPAT dan demi kepentingan bersama bagi seluruh anggota IPPAT. Hal tersebut seperti yang dituangkan dalam sebuah surat yang telah beredar, informasi ini Majalah Grosse Digital (MGD) dapatkan dari sumber yang tidak dapat disebutkan identitasnya. Berikut ini, isi dari surat tersebut, yaitu sebagai berikut;
Assalamu’alaikum wr. wb.
Salam sejahtera bagi kita semua..
*Rekan2 Ketua Pengwil seluruh Indonesia yang masih sayang sama Perkumpulan IPPAT kita tercinta. Niat kita tulus hanya satu utk mengakhiri kemelut di tubuh IPPAT demi utk kepentingan bersama seluruh anggota IPPAT. Jadi kalau ada yang mencoba mengacaukan dan menghalangi niat baik kita dalam melaksanakan KLB di NTB berarti mereka melawan kita semua Ketua2 Pengwil (keculai yang tidak setuju dengan KLB). *
Oleh karena itu kita wajib membela diri, juga membela sesama Rekan Kita yaitu Rekan dari Pengwil DKI dan Rekan dari Pengwil Jabar yg dilakukan gugatan oleh Pihak yg tidak bertanggung jawab di saat menjalankan tugas sbg Pelaksana Tugas Harian PP IPPAT untuk kepentingan orang banyak
*Bahwa Adanya Pelaksana Tugas Harian PP IPPAT adalah hasil musyawarah Rapat antar Para Ketua2 Pengwil dan telah disetujui oleh mayoritas Para Ketua Pengwil (lebih dari 50%) untuk menunjuk Rekan Ketua Pengwil DKI sebagai Koordinator dan Rekan Ketua Pengwil Jabar sebagai Sekretaris *.
Mari kita bersatu membela kebenaran dan mendukung penuh pelaksanaan KLB serta bersama melawan penghalang pelaksanaan KLB.
Sebagai tanda kekompakan mari kita Rapatkan Barisan dengan Menyatukan Langkah dengan mengisi list dukungan “MENUJU IPPAT DAMAI “ untuk semua yg menghalangi Tujuan Kita di depan :
1. Pengwil Banten
2. Pengwil Sumsel
3. Pengwil DKI
4. Pengwil Sulawesi Tnggara
5. Pengwil Jawa Barat
6. Pengwil Maluku.
7. Pengwil Kalteng.
8. Pengwil Jateng.
9. Pengwil Sumbar
10. Pengwil NTT
11. Pengwil Jambi
12. Pengwil Bengkulu
13. Pengwil NTB
14. Pengwil Papua Barat
15. Pengwil Kepri
16. Pengwil Sulut
17. Pengwil Sulteng
18. Pengwil Lampung
19. Pengwil Gorontalo
20. Pengwil Babel
21. Pengwil Aceh
22. Pengwil DIY
23. Pengwil Kalbar
24. Pengwil Riau
25. Pengwil Maluku Utara
26. Pengwil Kalsel
27. Pengwil Sumut
28. Pengwil Kaltim
Lanjutkan
Mohon diteruskan, terima kasih🙏
*Salam Sehat dan semangat Selalu *
Semoga bermanfaat...
Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV