Kamis, 25 Maret 2021

Antara KaeLBe dan KLB IPPAT

 *) Serba-Serbi “KaeLBe" Bersamaan dengan KLB IPPAT di Lombok, NTB



Grosse, Lombok - Kemelut di tubuh Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) berakhir dengan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu 20 Maret 2021, yaitu dengan dilangsungkannya pemilihan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) IPPAT untuk periode 20201 - 2024. Namun, dalam pelaksanaannya berjalan dengan penuh keunikan, dimana peserta yang hadir memplesetkan istilah KLB dengan KaeLBe (Kita Liburan Bersama), bahkan tak sedikit istilah-istilah singkatan terhadap KLB pun berhamburan.

Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh salah seorang peserta dari Jakarta, saat bertemu dengan Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV di bandara. "Kita mau ke Lombok, NTB, karena mau “KaeLBe”, Kita Liburan Bersama." tukasnya diiringi dengan sorak sorai peserta lain, saat ditanya tujuan ke Lombok. Gemuruh sorak sorai tersebut sedikit mengundang perhatian pengunjung lain, namun hal tersebut tidak menyurutkan keceriaan yang terbalut dalam keguyuban dan kebersamaan walaupun berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV para peserta KLB tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia.

Tak beberapa lama, petugas bandara mengumumkan bahwa pesawat menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah siap untuk ‘take off’ beberapa menit lagi, dan meminta kepada para penumpang agar segera masuk ke dalam pesawat. Rombongan pun bergegas menuju pesawat, dan sepanjang jalan menuju pesawat sesekali terdengar canda kecil dan tawa diantara mereka. Bahkan saat berada di dalam pesawat pun, suasana ceria masih terlihat, seakan-akan rombongan yang akan menuju Lombok tidak ada beban.

Menurut informasi, penerbangan dari bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju bandara Zainuddin Abdul Majid, Lombok berkisar sekitar 2 jam lebih. MGD/GrosseTV memanfaatkan waktu penerbangan untuk beristirahat, serta mengabadikan beberapa moment saat berada di udara. Setibanya di bandara internasional Bizam, sebutan untuk bandara Zainuddin Abdul Majid, terlihat para penumpang dengan tertib meninggalkan pesawat, begitu juga dengan rombongan para peserta KaeLBe.

Sedangkan waktu yang dibutuhkan dari bandara menuju Hotel Kila Senggigi Beach, berdasarkan informasi dari supir travel sekitar satu setengah jam dengan kondisi jalan yang senggang tanpa hambatan alias macet. Singkatnya, setiba di hotel Kila Senggigi, para peserta bergegas menuju kamarnya masing-masing, guna beristirahat. MGD/GrosseTV tidak langsung menuju kamar, melainkan mencoba mengorek informasi, baik dari peserta yang masih berada di lobby hotel, maupun dari karyawan hotel itu sendiri.

 

Tidak Ada Demo Besar-Besaran dan Tidak Ada Acara KLB

Menurut info yang MGD/GrosseTV peroleh dari supir travel yang mengantar ke hotel dari bandara, bahwa memang benar ada demontrasi, namun jumlah pendemo tidak banyak dan dapat dihitung jari. “Ada yang demo di depan kantor bupati, tapi tidak banyak dan sebentar saja, bang,” ujarnya namun enggan namanya disebutkan. Penasaran, MGD/GrosseTV pun mencoba mencari informasi mengenai keberadaan spanduk penolakan dari masyarakat Lombok Barat terhadap rencana acara Kongres Luar Biasa (KLB) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT), hal itu menurut supir travel tidak pernah ada, dan jika ada pasti dirinya mengetahui karena pasti ada informasi dari rekan-rekan supir travel lainnya.

Belum puas bercakap-cakap dengan sang supir, kendaraan yang ditumpangi MGD/GrosseTV tiba di hotel, sehingga MGD/GrosseTV pun akhirnya turun dan menuju ke lobby hotel setelah mengambil barang bawaan dari bagasi mobil. Setelah mendapatkan kamar, MGD/GrosseTV tidak langsung menuju kamar, namun menyempatkan diri untuk duduk-duduk di kursi yang ada di lobby hotel.

“Saya mendapat informasi memang ada rencana acara KLB IPPAT di hotel Kila Senggigi ini, tapi atasan saya bilang belum pasti,” ungkap salah satu karyawan hotel kepada MGD/GrosseTV saat menawarkan diri untuk mengantar ke kamar. “Kalau acara dari Kementerian Pariwisata sih ada, dan ballroom yang akan dipakai sudah didekorasi dan ditata. Dan kalau tidak salah, ada juga acara pernikahan di sisi barat,” katanya kepada MGD/GrosseTV sambil menemani menuju kamar.

Ketika ditanya mengenai jumlah peserta dari acara Kementerian Pariwisata dan jumlah undangan pernikahan, karyawan hotel menyampaikan bahwa untuk acara Kementerian Pariwisata berjumlah sekitar 150 lebih dan undang pernikahan sekitar 500 undangan. “Itu informasi dari receptionis, tapi saya tidak pasti juga berapa jumlah sebenarnya,” tukasnya seraya menunjuk kamar tempat MGD/GrosseTV.

Tidak mendapat informasi yang memuaskan, saat tiba di hotel, akhirnya MGD/GrosseTV memutuskan untuk beristirahat. Dan keesokan harinya, MGD/GrosseTV dihubungi salah seorang peserta KaeLBe, untuk ikut jalan-jalan. Hal itu langsung MGD/GrosseTV setujui dan bergegas menuju ke lobby hotel. Ketika sampai di lobby hotel, terlihat beberapa mobil telah terparkir dan para peserta pun menaiki kendaraan tersebut. Secara beriringan kendaraan pun beranjak meninggalkan hotel, dan ternyata menuju ke salah satu tempat makan.

“Nah, rumah makan disini terkenal dengan ayam taliwangnya,” ujar salah satu peserta sambil turun dari kendaraan. Momen tersebut tidak disia-siakan MGD/GrosseTV untuk mengambil siaran langsung (Livestreaming), sambil mewawancarai beberapa peserta, diantaranya Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MHum. Suasana rumah makan yang sangat klasik dengan ornamen-ornamen jaman dahulu, menambah daya tarik tersendiri selain kelezatan masakannya.

Setelah menyantap ayam taliwang dan beberapa menu lain, rombongan meninggalkan rumah makan tersebut dan meluncur ke lokasi kedua, yaitu tempat tenun asli Lombok. Saat setiba di lokasi kedua, kembali MGD/GrosseTV mengabadikan momen tersebut dengan melakukan siaran langsung. Saat akan masuk ke dalam toko, terlihat rombongan dari Banten, diantara yang MGD/GrosseTV kenal, antara lain; Rustianah, SH. Al Faraby Angkat, SH, MKn, dan Yade, SH, MKn, serta beberapa rekan Notaris/PPAT Banten lainnya.

Usai puas berbelanja, rombongan memutuskan untuk kembali ke hotel, guna beristirahat, setelah melakukan wisata kuliner dan berbelanja di beberapa lokasi wisata yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Setiba di hotel Kila, ada sesuatu hal yang menarik perhatian MGD/GrosseTV, dimana tepat di meja receptionis tertempel kertas dengan tulisan “Kami Tidak Melayani KLB IPPAT”. Tentu saja, MGD/GrosseTV bertanya-tanya, ada apa dan kenapa pihak hotel menempel pengumuman tersebut. MGD/GrosseTV tidak berusaha mencari lebih jauh mengenai alasan pengumuman tersebut.

Setelah membersihkan diri dan beristirahat sejenak di kamar hotel, MGD/GrosseTV keluar kamar dan menuju ke lobby hotel. Berdasarkan informasi dari beberapa karyawan hotel yang ditemui MGD/GrosseTV, bahwa benar bahwa tanggal 20 Maret 2021 tidak ada acara KLB. “Saya tidak tahu pak, informasinya begitu, tapi kalau acara dari Kementerian Pariwisata tetap ada, begitu juga dengan acara resepsi pernikahan,” ujar pria bertubuh langsing seraya meneruskan pekerjaannya.

 

Dibagi Menjadi Beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Virtual

Bingung dan seribu pertanyaan bersemayam dibenak MGD/GrosseTV, ditambah lagi saat diklarifikasi kepada panitia dinyatakan bahwa tidak ada peliputan dari media. “Maaf ya bang, bahwa KLB tidak diliput oleh media manapun, baik siaran langsung maupun taping,” ujar salah satu panitia yang MGD/GrosseTV hubungi. Karena penasaran, akhirnya MGD/GrosseTV berusaha mencari informasi dari beberapa peserta yang kebetulan satu hotel, lagi-lagi tidak mendapatkan informasi yang berarti.

“Saya juga tidak tahu bang. Saya hanya dihubungi nanti ada info selanjutnya, dan dimana acara pembukaan serta bagaimana teknisnya, saya juga tidak paham,” ungkap salah satu peserta dari Sulawesi Selatan. Lantaran waktu telah tengah malam, akhirnya MGD/GrosseTV beristirahat setelah berbincang ngalor-ngidul dengan beberapa peserta. Dan keesokan harinya, saat sarapan pagi, barulah MGD/GrosseTV mendapatkan informasi bahwa lokasi pembukaan KLB IPPAT dipindahkan dari hotel Kila Senggigi, serta lokasi pemilihannya di bagi menjadi beberapa lokasi.

Semakin penasaran, lantaran belum mendapatkan informasi lokasi pembukaan acara KLB IPPAT, MGD/GrosseTV berusaha mencari-tahu ke beberapa peserta yang ada di hotel Kila, bahkan ke beberapa panitia baik Steering Committee (SC) maupun Organizing Committee (OC). “Wah, bener bang, saya tidak tahu. Saya hanya mendapat instruksi untuk stand by di hotel Kila ini, dan saya hanya tahu kalau lokasi pemilihannya dibagi menjadi beberapa tempat, kalau tidak salah dipecah menjadi 15 lokasi,” ujarnya.

Meskipun lokasi kamar hotel Kila Senggigi berupa cottage, MGD/GrosseTV tidak menyerah dan akhirnya mendapatkan informasi, bahwa lokasi pemilihan di bagi menjadi beberapa lokasi, diantaranya yaitu Hotel Sheraton, Hotel Astoria, Mataram Square, dan Kila. Namun dari beberapa sumber informasi yang berada di Kila, tidak ada yang mengetahui lokasi pembukaan acara. “Jadi, untuk pembukaan KLB IPPAT itu secara virtual bang, sedangkan pemilihannya di lakukan di TPS-TPS di beberapa hotel. Nanti para peserta akan dijemput oleh panitia dan diantar ke TPS, itu pun tidak sekaligus semua tapi diatur agar tidak terjadi kerumunan,” kata salah satu panitia OC.

Menurut informasi, bahwa pembukaan KLB akan dilangsungkan pada pukul 10 pagi, dan dilanjutkan dengan pemilihan di masing-masing TPS. Lantaran waktu telah menunjukan pukul 09.30, akhirnya MGD/GrosseTV, berusaha mendapatkan informasi lebih namun karena keterbatasan waktu, akhirnya MGD/GrosseTV menyaksikan pembukaan KLB IPPAT di salah satu peserta secara virtual. Dan, MGD/GrosseTV tidak mensia-siakan momen tersebut untuk merekam.

Pembukaan KLB yang dipimpin oleh Firlandia, SH, selaku Ketua Presidium, dan menyampaikan beberapa informasi dan klarifikasi. Diantaranya, bahwa izin pelaksanaan KLB IPPAT sebenarnya ada dan dikeluarkan oleh Gubernur NTB pada tanggal 12 Maret 2021, serta menyampaikan bahwa KLB IPPAT di Lombok mengagendakan untuk melanjutkan pemilihan Ketua Umum (Ketum) IPPAT yang belum dua putaran saat di Makassar, sehingga pemilihan yang dilakukan untuk memilih antara suara terbanyak pertama dan kedua, yaitu antara Julius Purnawan, SH, MSi dan DR. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH.

Setelah diskor karena tidak qorum, acara KLB dilanjutkan dengan melakukan pemilihan, yaitu di beberapa TPS yang telah disediakan oleh OC. Kebetulan posisi MGD/GrosseTV berada di Kila Senggigi, dimana ada dua TPS yaitu di kamar 246 dan 252. Mengetahui kamar yang dijadikan TPS, MGD/GrosseTV pun bergegas menuju lokasi. Setiba kamar 246, benar saja, terlihat beberapa panitia OC tengah menyiapkan kertas suara dan kotak suara, serta bilik suara. Menurut salah satu panitia OC, bahwa nanti peserta akan dihubungi oleh panitia dengan dijemput satu persatu, agar tidak terjadi penumpukan atau kerumunan. “Nanti, peserta akan mengambil kertas suara setelah registrasi terlebih dahulu, kemudian masuk ke dalam untuk mencoblos dan memasukan kertas suara ke kotak suara, terakhir jari ditandai dengan tinta. Jadi, tidak sekaligus bang, dan di lokasi masing-masing TPS itu ada perwakilan dari masing-masing Calon Ketua Umum (Cakum),” terangnya.

 

Mengaku dari LSM di Lombok dan HH Terpilih sebagai Ketum PP.IPPAT

Pada saat pemilihan berlangsung di TPS-TPS yang disediakan oleh panitia, terlihat tiga pria berjalan menuju TPS yang berada di hotel Kila Senggigi. Saat itu MGD/GrosseTV tengah berjalan menuju ke TPS di kamar 252, namun saat berpapasan tengan tiga pria tersebut. Salah satunya bertanya kepada MGD/GrosseTV mengenai acara KLB IPPAT, dan lokasi acaranya seraya berjalan menuju ke TPS 246. MGD/GrosseTV pun akhirnya mengurungkan niat menuju TPS 252, dan mengikuti tiga pria tersebut.

Saat berada di TPS 246, tiga pria tersebut mencari tahu dengan bertanya kepada panitia, dan salah satunya mengambil gambar secara video. Setelah bercakap-cakap dengan beberapa panitia, dan dijelaskan bahwa tidak ada kerumunan dan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes), ketiga pria tersebut meninggalkan TPS 246 karena memang tidak ada kerumunan seperti yang disaksikan oleh ketiga pria yang mengaku dari salah satu LSM yang ada di Lombok.

Kegiatan pemilihan pun berlangsung dengan lancar tanpa ada hambatan berarti, bahkan terlihat beberapa peserta yang MGD/GrosseTV ketahui, diantaranya; Rustianah, SH dan DR. H. Irfan Uthen Ardiansyah, SH, LLM, SpN, serta Firdhonal, SH dan Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH, dan beberapa rekan Notaris/PPAT lainnya dari beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Hanya beberapa jam saja, para peserta yang ada di hotel Kila Senggigi telah memberikan suaranya, dan para panitia dan saksi dari Cakum membereskan alat-alat pemilihan dan membawa kotak suara ke lokasi pembukaan KLB IPPAT, yang MGD/GrosseTV baru ketahui berlokasi di Hotel Santika, Lombok.

Berdasarkan informasi yang MGD/GrosseTV peroleh, bahwa sebelum kotak suara dibawa ke hotel Santika, dilakukan perhitungan terlebih dahulu di masing-masing TPS, hasilnya antara lain; TPS Sheraton, JP memdapat 8 suara sedangkan HH 5 suara. Astoria TPS 515, JP mendapat 0 suara dan HH 40 suara. Astoria TPS 612, JP mendapat 0 suara dan HH 37 suara. TPS Pos 10, JP mendapat 0 suara dan HH 36 suara. TPS Mataram Square, JP mendapat 0 suara dan HH 24 suara. Astoria TPS 810, JP mendapat 0 suara dan HH 43 suara. Astoria TPS 512, JP mendapat 0 suara dan HH 40 suara. Astoria TPS 712, JP mendapat 0 suara dan HH 22 suara. Kila Senggigi TPS 246, JP mendapat 4 suara dan HH 42 suara. Kila Senggigi TPS 252, JP mendapat 3 suara dan HH 23 suara.

Dari gambaran perolehan suara di masing-masing TPS, maka sudah dapat dipastikan bahwa DR. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH, terpilih sebagai Ketum PP. IPPAT untuk periode 2021 – 2024. Dan, MGD/GrosseTV bersama-sama rombongan dari Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH, meluncur menuju hotel Santika, namun karena perjalanan dari Hotel Kila Senggigi ke Hotel Santika membutuhkan waktu sekitar 40 menit, maka saat tiba di lokasi acara telah selesai termasuk pelantikan Ketum Terpilih dan Pelantikan Majelis Kehormatan Pusat (MKP) IPPAT.

Lantaran, acara telah selesai, maka berdasarkan pandangan mata MGD/GrosseTV, disana terlihat para peserta mengucapkan selamat kepada Ketum PP.IPPAT terpilih, serta terlihat keguyuban, keakraban serta kebersamaan. Julius Purnawan, SH, MSi, SpN, pun masih terlihat tetap berada di lokasi, bahkan mendampingi DR. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH, saat para peserta mengucapkan selamat dan berfoto bersama. Sebuah kelegowoan yang luar biasa di tunjukan oleh sosok pria yang disapa JP.

Usai memberikan ucapan selamat dan berfoto bersama, para peserta tanpa terkecuali mendapat undangan makan malam di sebuah rumah makan yang terkenal dengan ayam taliwangnya. Di rumah makan tersebut, MGD/GrosseTV tidak mensia-siakan waktu untuk mewawancarai beberapa narasumber secara livestreaming. Semoga Ketum PP.IPPAT terpilih untuk periode 2021 – 2024 dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya sesuai dengan harapan anggota.

Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar