Grosse, Jakarta - Setelah pemerintah mengumumkan bahwa masyarakat boleh tidak menggunakan masker saat beraktivitas diluar ruangan, pada hari Selasa 17 Mei 2022 yang lalu, menambah semangat bagi anggota Notary Riders Club (NRC) untuk melaksanakan riding ke Batu Raden, Purwokerto. Jawa Tengah,, bertajuk Halal Bihalal Notary Riders Club (NRC) Lintas Negeri ke Batu Raden pada tanggal 26 - 28 Mei 2022. Riding tersebut merupakan perjalanan touring yang pertama selepas Hari Raya Idul Fitri, 01 Syawal 1443 H, yang diikuti anggota dari beberapa wilayah, antara lain; DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Batam dan Papua.
Halal Bihalal NRC Lintas Negeri, Batu Raden, Purwokerto, Jawa Tengah, 26 - 28 Mei 2022. |
Sebuah komunitas motor selalu identik dengan kata brotherhood, istilah yang menggambarkan sebuah hubungan atau ikatan batin antara satu dengan lainnya, yang tidak dapat dipisah-pisah. Istilah itulah yang menyemangati anggota NRC untuk turut serta dalam Riding HBH NRC Lintas Negeri Ke Batu Raden, selain itu rasa rindu dan kangen untuk menggilas aspal bersama-sama yang selama ini dibatasi dengan adanya peraturan pemerintah karena pandemi covid-19. Saat presiden NRC mengumumkan akan adanya acara tersebut, sontak saja mendapat respon besar dari anggota, dan tak pelak saja banyak anggota yang langsung mendaftar. Berdasarkan informasi dan pengamatan Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV, hampir seratus motor mengikuti acara HBH NRC Lintas Negeri dari berbagai wilayah, diantaranya antara lain; DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Batam dan Papua.
Waktu tak terasa telah berlalu, tanggal akan dimulainya perjalanan gilas aspal telah tiba, ya hari Kamis 26 Mei 2022, dimana Masjid Pondok Indah menjadi Titik Kumpul (Tikum) pertama bagi peserta di kawasan DKI Jakarta, Banten, Depok, Bogor dan Batam. Sedangkan Tikum kedua di Masjid Al Azhar Kalimalang, menjadi titik awal bagi peserta yang dari kawasan Bekasi, Bogor, Depok dan Jakarta. Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV mendapat kesempatan untuk mengawal sekaligus meliput perjalanan Riding HBH NRC Lintas Negeri sejak awal hingga akhir, dan bergabung dengan peserta di kawasan Masjid Pondok Indah. Menurut Sindian Osaputra, SH, selaku Presiden NRC bahwa waktu start awal riding pada pukul 05.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) setelah menunaikai ibadah Shalat Shubuh. "Nanti kita sebelum berangkat, kita briefieng dulu, lalu berdo'a dan kita akan dikawal oleh Patwal dari awal sampai akhir perjalanan," tukasnya kepada MGD/GrosseTV.
Suasana dini hari di depan masjid Pondok Indah terlihat ramai dengan barisan sepeda motor dengan beraneka ragam jenis dan type, dan udara pun masih terasa sejuk saat berhembus, para peserta Riding HBH NRC Lintas Negeri tampak tengah bercengkrama satu sama lainnya. Menurut informasi, bahwa peserta riding yang ikut di Tikum satu ini, antara lain; DR. K. Anriz Nazaruddin Halim, SH, SpN, MH, MKn. DR. H. Irfan Ardiansyah, SH, SpN, LLM. Tri Firdaus Akbarsyah, SH, SpN, MH. Sindian Osaputra, SH, SpN, MKn. DR. DR. H. Syafran Sofyan, SH, SpN, MHum. Bronto Hartono, SH, MKn. Yade Erianzah Waldo, SH, MKn. Al Faraby Angkat, SH, MKn. Mugaera Djohar, SH, Mkn, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Setelah semua peserta Tikum satu telah berkumpul, maka dilanjutkan dengan penyampaian sepatah kata dalam hal savety riding yang disampaikan oleh Sindian, Anriz Halim dan Petugas Patwal, serta dilanjutkan dengan pembacaan do'a. Usai briefieng, para peserta pun bersiap-siap diatas kendaraannya masing-masing, guna memulai perjalanan menuju Tikum dua, Masjid Al Azhar Kalimalang.
Terdengar suara sirine dari motor Patwal mendahului guna membuka jalan bagi rombongan HBH NRC Lintas Negeri, kemudian diikuti oleh sepeda motor para peserta yang secara teratur berbaris ke belakang. Meskipun suasana jalan yang masih terbilang sepi di kawasan DKI Jakarta, namun para peserta dengan tertib mengikuti sepeda motor Patwal. Sesampai di kawasan Jakarta Timur, rintik hujanpun mulai turun tapi tak membuat rombongan mengurungkan niat, dan tanpa berhenti melaju terus menerabas hempasan titik-titik air hujan. Tak beberapa lama kemudian, rombongan tiba di Tikum dua, masjid Al Azhar, Kalimalang, disana terlihat beberapa sepeda motor terparkir di depan masjid. Berdasarkan informasi yang MGD/GrosseTV terima bahwa di Tikum dua itu, pesertanya antara lain; Herdimansyah Chaidirsyah, SH, SpN. DR. H. Dhoddy AR Widjajaatmadja, SH, SpN, MH. Purwanto, SH, SpN, dan beberapa peserta lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Usai bersapa dan bersalaman, akhirnya rombongan HBH NRC Lintas Negeri melanjutkan perjalanan menuju salah satu pom bensin di kawasan Karawang, Jawa Barat.
Sebelum meneruskan perjalanan menuju Tikum ketiga, rombongan HBH NRC Lintas Negeri bergegas memakai jas hujan, dikarenakan curah hujan yang turun semakin banyak. Beberapa saat kemudian, kembali suara sirine Patwal berbunyi, memberi isyarat pejalanan akan dilanjutkan, dan para peserta pun bersiap-siap diatas sepeda motornya masing-masing. Saat berada di kawasan Masjid Al Azhar Kalimalang, suasana masih terbilang gelap lantaran jam tangan masih menunjukan sekitar pukul 05.30 WIB, dan suasana jalanpun masih terbilang tidak terlalu ramai. Entah sudah berapa banyak peserta HBH yang telah bergabung, hanya saja berdasarkan pandangan mata selama perjalanan menuju Tikum ketiga, terlihat barisan sepeda motor perserta yang sangat panjang, namun tetap teratur dan menaati tiap rambu-rambu lalu lintas. "Sesuaikan dengan kemampuan kendaraan masing-masing dan sesuaikan juga dengan kemampuan skill masing-masing, jadi jangan memaksakan diri mengikuti kemampuan peserta lain." ujar Anriz Halim saat menyampaikan sepatah kata saat berada di Masjid Pondok Indah.
Berbeda kawasan, berbeda pula kondisi jalan, terlebih lagi di kawasan jalan utama. Seperti halnya saat rombongan HBH NRC Lintas Negeri menuju Tikum ketiga, salah satu pom bensin di kawasan karawang, suasana perjalanan sudah mulai dipadati dengan kendaraan. Bahkan sempat di beberapa lampu merah, rombongan sempat terputus, namun rombongan yang telah lebih dahulu menahan laju sepeda motor agar rombongan yang berada di belakang dapat bergabung kembali. Selain jenis dan type sepeda motor yang berbeda-beda, ditambah lagi dengan turunnya hujan, serta kemampuan berkendara dari peserta pun berbeda, hal itulah yang menyebabkan terputusnya barisan peserta riding HBH NRC. Akan tetapi, panitia telah memprediksi hal tersebut dan sudah mengantisipasinya, sehingga meskipun sering terputusnya barisan namun tidak membuat rombongan terpisah dan tetap akan dapat kembali menyatu dalam satu rombongan.
Setiba di Tikum ketiga, salah satu pom bensin di kawasan Karawang, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri disambut hangat oleh rekan-rekan Notaris/PPAT Karawang. Bahkan salah satu kendaraannya dijadikan sarana menyediakan makanan dan minuman, guna mengisi perut agar energi tetap terjaga hingga tiba di Batu Raden, Purwokerto. Berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV, suasana kebersamaan dan kekeluargaan serta keguyuban sangat terasa, bahkan seakan-akan mereka melepaskan semua perbedaan yang ada, salah satunya; rekan-rekan Notaris/PPAT yang menyambut bukanlah anggota NRC karena memang bukan pecinta sepeda motor, namun mereka dengan hangat menyambut rombongan dan bercengkrama serta bercanda ria, bahkan sesekali terdengar tawa disela-sela percakapan. Selain itu, keramah-tamahannya pun terlihat dengan membawakan makanan ringan dan minuman hangat kepada para peserta, sehingga suasana menjadi sejuk dan rasa lelah pun hilang seketika.
Setelah puas mengisi perut dengan hidangan makanan dan minuman dari rekan-rekan Notaris/PPAT Karawang, rombongan pun kembali bersiap-siap melanjutkan perjalanan, dan kali ini menuju Tikum keempat, yaitu rumah makan empal gentong H. Apud, di kawasan Cirebon. Usai semua peserta riding siap dengan sepeda motornya masing-masing, kambali Patwal memberi isyarat bahwa perjalanan akan segera dilanjutkan, dan lagi-lagi Anriz Halim mengigatkan kepada peserta rombongan, agar memperhatikan kemampuan dan skill masing-masing, baik dari segi cara berkendara maupun kondisi sepeda motor. Terdengar suara nyaring dari sirine, maka Patwal melajukan sepeda motor terlebih dahulu guna membuka jalan dan mengawal hingga sampai ke Tikum keempat, dan para rombongan pun mengikuti dengan tertib di belakangnya.
Menurut panitia bahwa jalur yang akan dilalui menuju lokasi acara, Batu Raden, Purwokerto, Jawa Tengah, adalah jalur Pantura. Sehingga diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian bagi para peserta riding HBH NRC Lintas Negeri, dikarenakan jalur tersebut banyak dilalui oleh kendaraan-kendaraan berat seperti truk dan tronton. "Oleh karena itu, saya berharap rekan-rekan sendiri yang dapat mengukur kemampuannya masing-masing, dan hati-hati saat akan mendahului truk, sekiranya tidak dapat didahului jangan dipaksakan tapi tunggu saat sela antara kendaraan depan dengan truk dapat didahului," pesan Sindian Osaputra kepada para peserta. Suasana jalan berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV, pada saat mulai perjalanan dari Tikum ketiga menuju ke Tikum keempat, rumah makan empal gentong, H. Apud, suasana agak sedikit mendung dan agak ramai dengan kendaraan yang beraneka ragam.
Baru menempuh perjalanan beberapa puluk kilometer, kembali hujan menguyur, namun para peserta tak surut dan tetap meneruskan perjalanan di bawah siraman air hujan. Sebelum tiba di Tikum keempat, rombongan menyempatkan untuk singgah di salah satu masjid di kawasan Arjawinangun, dimana masjid tersebut pernah disinggahi rombongan NRC waktu riding ke Dieng untuk menunaikan shalat Jum'at. Kali ini, tujuan singgah di masjid tersebut, guna mewakafkan sekitar 30 Al Qur'an dan sejumlah uang. "Bantuan ini dari hasil urunan teman-teman NRC, semoga bisa dipergunakan untuk perbaikan masjid dan Al Qur'an dapat menambah semangat dalam mengaji," tukas Dhoddy AR Widjajaatmadja kepada Yusuf Sueb Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Secara disimbolik, bantuan tersebut diserahkan oleh beberapa perwakilan dari NRC, diantaranya; Sindian, Syafran Sofyan, Irfan Ardiansyah, Purwanto, Anriz Halim, Edlon dan Suparmin.
Usai menyampaikan amanah wakaf Al Qur'an dan sejumlah uang kepada Yusuf Sueb selaku DKM, rombongan kembali meneruskan perjalanan menuju ke Tikum keempat di bawah guyuran air hujan. Meskipun kondisi hujan, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri secara tertib berbaris mengikuti laju sepeda motor Patwal, dan setelah menempuh puluhan kilometer akhirnya rombongan tiba di Tikum keempat, rumah makan empal gentong H. Apud kawasan Cirebon. Disanapun rombongan kembali disambut dengan hangat oleh rekan-rekan Notaris/PPAT Cirebon dan sekitarnya. Namun di Tikum keempat, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri dari Jawa Barat telah tiba terlebih dahulu, mereka tampak tengah asyik menikmati sajian sate dan empat gentong yang disuguhkan oleh rekan-rekan Notaris/PPAT Cirebon.
Setelah bersalam-salaman karena masih dalam suasana Idul Fitri, rombongan bergabung dan menempati meja yang telah disediakan, serta menikmati sajian makanan dan minuman dari rekan-rekan Notaris/PPAT Cirebon. Lagi-lagi MGD/GrosseTV disuguhkan dengan pemandangan keakraban dan keguyuban diantara rombongan riding HBH Lintas Negeri dengan rekan-rekan Notaris/PPAT Cirebon, mereka seakan-akan tidak ada batas antara senior dengan junior atau apa pun istilahnya. Canda dan tawa pun kerap kali terdengar diantara jajaran meja makan, mereka seperti menumpahkan rasa kerinduan didalam pertemuan yang singkat tersebut. Setelah puas menikmati sajian makanan dan minuman, kembali rombongan HBH NRC Lintas Negeri, akan melanjutkan perjalanan menuju Tikum kelima, rumah makan soto di kawasan Purwokerto.
Lantaran bergabungnya rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri Jawa Barat, tak pelak saja menambah jumlah sepeda motor dan membuat barisan semakin memanjang. Sudah tentu diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian, terlebih lagi jalur yang akan dilalui jalur perlintasan kendaraan-kendaraan berat, namun hal tersebut kembali lagi kepada diri masing-masing pengendara yang dapat mengukur kemampuan dan skill masing-masing dalam berkendara. Entah sudah berapa motor rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri, tapi berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV, saat itu ada sekitar 60 motor yang diikut. Meskipun rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri berbeda-beda type dan jenis, serta kemampuan sepeda motornya, namun kebersamaan dan kekompakan terlihat diatas aspal, dimana mereka berusaha untuk menyesuaikan satu sama lain agar supaya barisan tidak terputus.
Meskipun kondisi mendung dengan rintik hujan yang tak terlalu besar, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri tak memperdulikan, mereka tetap melanjutkan perjalanan guna menuju ke Tikum kelima. Sedikit informasi, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri Jawa Barat dikoordinir oleh Gitta Ramadhyana Karmas, SH, SpN, dan Dian Wardianto, SH, SpN, Subang. Dikarenakan jumlah peserta sudah bertambah banyak, maka Sidian dan Anriz Halim kembali mengatur ulang, agar kenyamanan dan keselamatan dalam perjalanan tetap terjaga, serta tidak terjadinya putus barisan. "Karena jumlah kita sudah bertambah, jadi saya minta rekan-rekan dari Jawa Barat ada yang menjadi sweeper dan RC kalau barisan nanti terputus. Dan, jangan khawatir atau panik kalau tertinggal dan terputus, langsung saja menuju Tikum yang sudah disepakati, nanti kita akan berkumpul lagi disana," tukas Sindian Osaputra.
Setelah mengabadikan momen pertemuan antara rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri dengan rekan-rekan Notaris/PPAT Cirebon, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Tikum Kelima dibawah rintik hujan yang tak begitu banyak, rombongan beranjak dari rumah makan empal gentong H. Apud menuju rumah makan soto, Purwokerto, sebagai tikum selanjutnya. Secara teratur dibawah komando RC Anriz Halim dan kawalan Patwal sebagai pembuka jalan, satu persatu peserta membuat barisan panjang di sepanjang jalur Pantura. Berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV para peserta sangat tertib dengan memperhatikan kemampuannya masing-masing, sehingga bagi peserta yang telah mahir berkendara dapat lebih dahulu didepan, sedangkan yang lainnya mengikuti dibelakang.
Barisan panjang dari rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri, beberapa kali terputus lantaran banyak hal, diantaranya saat melalui rambu lalu lintas lampu merah dan kondisi jalan agak padat karena adanya pasar tumpah di jalur yang dilalui. Meskipun demikian, sesuai dengan arahan dan petunjuk dari Presiden NRC, Sindian, barisan yang terputus tetap meneruskan perjalanan tanpa adanya kepanikan sedikitpun, karena mereka yakin akan kembali bergabung dan berjumpa di tikum selanjutnya. Setelah menempuh ratusan kilometer, akhirnya rombongan tiba di rumah makan soto kawasan Purwokerto, saat itu hari telah senja dan matahari sudah mulai terbenam. Kembali lagi MGD/GrosseTV disuguhkan dengan sambutan hangat dari rekan-rekan Notaris/PPAT Purwokerto, dimana mereka menyambut dengan hangat para peserta riding.
Rumah makan soto di kawasan Purwokerto merupakan tikum terakhir sebelum menuju lokasi acara di Batu Raden, dan rombongan disuguhkan hidangan makanan dan minuman. Sambil melepas lelah, para peserta tampak sangat menikmati sajian diselengi dengan bercengkrama dan canda, serta tawa. Suasana guyup, kebersamaan, kekeluargaan dan kekompakan sangat terlihat, dan inilah yang dikenal sebagai brotherhood dalam istilah anak motor. Dimana diantara rekan tidak ada lagi perbedaan, yang ada bersama-sama menyalurkan hobby motor dan menggilas aspal, dalam satu kata "gassspoolll". Usai melepaskan lelah selama perjalanan dan melepaskan kerinduan dalam pertemuan singkat dengan rekan-rekan Notaris/PPAT Purwokerto, rombongan bersiap-siap untuk menuju lokasi acara di salah satu hotel kawasan Batu Raden, Purwokerto, Jawa Tengah.
Menurut informasi, jarak antara rumah makan soto dengan hotel hanya sekitar 30 menit kurang, sedangkan kondisi jalan tidak terlalu ramai. Jadi peserta dapat dengan tertib dalam barisan, sehingga dapat tiba dilokasi secara bersama-sama. Usai mendengar suara sirene dari motor Patwal, para peserta bersiap-siap dan melanjutkan perjalanan menuju Batu Raden. Kondisi cuaca saat itu masih diguyur hujan walaupun tak banyak, namun rombongan tetap meneruskan perjalanan. Akhirnya rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri tiba di hotel sekitar pukul 08.00 WIB, dan saat memasuki halaman parkir hotel, terlihat rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri dari Jawa Tengah dan Yogya telah menunggu guna menyambut kedatangan rombongan dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Batam dan Papua.
Setiba di hotel kawasan Batu Raden, panitia membagikan kunci kamar hotel kepada para peserta riding HBH NRC Lintas Negeri, guna beristirahat dan membersihkan diri. Sebelum para peserta beranjak ke kamarnya masing-masing, panitia menyampaikan bahwa nanti malam ada acara dan sajian makan malam. Selang beberapa menit kemudian, satu persatu peserta riding HBH NRC Lintas Negeri berkumpul di ruangan sebelah receptionis, mereka terlihat enjoy dan menikmati sajian makan malam. Suasana kebersamaan dan kekompakan dan kekeluargaan terlihat sangat guyub. Tak beberapa lama kemudian, panitia meminta para peserta untuk berkumpul karena acara akan segera dimulai. Acara sederhana dalam nuansa Halal Bihalal NRC, karena dibalut dengan suasana santai dan tidak formil.
Ada hal menarik dalam acara tersebut, dimana panitia akan membagikan koas dan merencanakan pembuatan vest NRC versi ketiga. Namun sebelum kaos tersebut dibagikan, acara dibuka dengan beberapa sambutan, diantaranya oleh Presiden NRC, Sindian Osaputra, dimana disampaikan bahwa ada anggota NRC yang diusulkan sebagai Bakal Calon (Balon) Ketua Umum (Ketum) pada kontestasi pemilihan organisasi Ikatan Notaris Indonesia. "Kita bangga karena ada dua anggota NRC menjadi Balon Ketum, tapi itu bukan berarti kita berbeda. Melainkan kita harus tetap bersatu dalam istilah NRC, Gassspolll. Jadi mari kita tunjukan bahwa meskipun ada dua kandidat disini, tapi itu tidak membuat kita berpisah. Makanya nanti, saya meminta sedikit kata sambutan dari dua kandidat, yaitu bro Irfan dan bro Tri Firdaus dan sekaligus menandatangani kaos dari masing-masing kandidat, isinya bahwa kita adalah Brotherhood," paparnya.
Penandatanganan di koas kandidat itu disaksikan oleh seluruh peserta riding HBH NRC Lintas Negeri, diantaranya dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Batam, dan Papua. Selain itu, selain sambutan dari Presiden NRC, sambutan juga disampaikan oleh masing-masing wilayah, dan ditutup oleh sambutan dari Anriz Halim yang sekaligus menutupnya dengan pembacaan do'a. Setelah acara singkat dan sederhana tersebut dilangsungkan, acara selanjutnya adalah hiburan, dimana para peserta disuguhkan dengan alunan musik dari organ tunggal. Tak pelak saja, suasana terlihat semarak dan rasa lelah dan letih selama perjalanan seakan-akan sirna begitu saja, para peserta tampak sangat menikmati, dan ada pula yang menyumbangkan suaranya membawakan lagu, serta ada pula yang bergoyang. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa, dan inilah yang dikenal dengan Brotherhood.
Setelah menikmati sajian hiburan dan hidangan malam, peserta pun akhirnya beranjak ke kamar masing-masing guna beristirahat, karena besok akan melanjutkan perjalanan menuju kota Bandung, Jawa Barat. Waktu tak terasa berlalu, mungkin karena lelah sehingga para peserta tertidur pulas, dan matahari pun sudah menampakan diri. Usai berbersih diri dan mengemas barang masing-masing, para peserta berkumpul untuk menikmati sarapan pagi. Gelak tawa sesekali terdengar disela-sela percakapan para peserta, suasana guyub terasa tanpa membedakan mereka berasal dari mana dan menggunakan motor apa. Ya itulah NRC, perkumpulan para Notaris/PPAT yang gemar dan hobby motor, dimana tidak ada percakapan mengenai perpolitikan, organisasi maupun apa pun, yang ada hanya percakapan ringan seputar kendaraan dan hobby.
Setelah menyantap sarapan pagi dan berkemas, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan menuju kota Bandung. Pertemuan singkat dengan anggota NRC Jawa Tengah dan Yogyakarta meninggalkan kesan yang tak terlupakan, dimana pertemuan tersebut menjadi wadah silatuhrahmi dan melepas rindu karena lama tak berjumpa. Usai berpamitan, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri kembali melanjutkan perjalanan, dan kali ini jalur yang akan dilalui adalah jalur selatan. Dan, saat berada di kawasan Mergosari, kembali NRC mewakafkan Al Qur'an, sajadah dan sejumlah uang. Penyerahan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Gitta RK kepada pengurus masjid.
Perjalanan dari Batu Raden, Purwokerto menuju kota Bandung diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 6 jam lebih jika ditempuh tanpa berhenti alias nonstop. Perjalanan menuju Kota Bandung, ada beberapa Tikum untuk beristirahat dan makan siang serta makan sore, sehingga perjalanan tersebut sudah pasti membutuhkan waktu lebih lama. Dan, sepanjang perjalanan cuaca terbilang agak cerah, sehingga rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri tak diguyur hujan ataupun gerimis. Namun saat memasuki perbatasan kota Bandung, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Meskipun hujan deras melanda, tak membuat rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri menghentikan laju sepeda motor. Dibawah derasnya hujan rombongan meneruskan perjalanan hingga tiba di salah satu hotel di kawasan Cihampelas. Saat tiba di hotel, jam tangan menunjukan sekitar pukul 19.30 WIB lebih.
Lantaran diguyur hujan saat tiba di kawasan Bandung, membuat para peserta riding HBH NRC Lintas Negeri lelap dalam tidurnya. Tak terasa pagi pun telah tiba, dan kembali rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri bersiap diri untuk melanjutkan perjalanan menuju kota Jakarta dan kediamannya masing-masing. Dari kota Bandung itulah, rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri Jawa Barat berpisah dengan rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri DKI Jakarta, Banten, Bekasi, Depok dan Bogor. Jalur menuju Jakarta, rombongan melalui jalur tengah, yaitu melalui Jonggol, Cileungsi dan Cibubur. Saat tiba di kawasan Cibubur, rombongan beristirahat sejenak di salah satu rumah makan di kawasan Cibubur, dan dari situlah MGD/GrosseTV berpisah dengan rombongan riding HBH NRC Lintas Negeri guna menuju kediaman di kawasan Depok.
Semoga kebersamaan dan keakraban serta kekompakan tetap terjaga dalam keguyuban di satu kata Gasspolllll....