Minggu, 22 Mei 2022

Tasyakuran Anugerah Guru Besar Kehormatan, "Tidak Boleh Dusta dan Berani Akui Kesalahan"

Grosse, Semarang - Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) Jawa Tengah (Jateng) Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT), DR. KPH. H. Widhi Handoko, SH, SpN, menggelar acara tasyakuran karena meraih gelar Profesor (Prof) sebagai tingkat tertinggi dalam dunia pendidikan, dan anugerah sebagai Guru Besar Kehormatan di Univesitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Acara tasyakuran tersebut dihadiri oleh rekan-rekan sejawat dan seprofesi, bahkan hadir pada acara tersebut Prof. DR. Budi Santoso, SH, MSi dan Prof. DR. Suteki, SH, MH. Hadir pula Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT), DR. H. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH, didampingi Sekretaris Umum (Sekum) PP IPPAT, Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH, serta jajaran lainnya.

Prof. DR. KPH. H. Widhi Handoko, SH, SpN, besama istri dan anak-anaknya (keluarga).

Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV mendapat kesempatan melakukan peliputan pada acara tasyakuran Prof. DR. Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) H. Widhi Handoko, SH, SpN, yang digelar di kediamannya, Jl, Jatiluhur Timur II No.25, Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 yang lalu. Acara tersebut digelar dengan penuh kesederhanaan, namun mempunyai makna yang mendalam, terutama bagi Prof. DR. KPH. H. Widhi Handoko, SH, SpN, yang akrab di sapa bang Widhi itu sendiri. Bagaimana tidak, perjuangan dalam menekuni dunia pendidikan akhirnya mencapai tingkatan tertinggi, yaitu gelar Profesor dan juga mendapat anugerah sebagai Guru Besar Kehormatan di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).

Bukan hanya bang Widhi saja yang berbahagia, akan tetapi istri dan anak-anaknya pun turut berbahagia, bahkan pencapaian yang diperoleh menjadi pemicu dan motivasi bagi anak-anaknya dalam menempuh gelar dunia pendidikan. Selain itu, rekan-rekan seprofesi dan teman sejawat juga turut berbahagia, terlihat dengan banyaknya ucapan selamat, baik disampaikan langsung maupun melalui pesan massanger atau karangan bunga. Bahkan pada saat acara tasyakuran pun, tak sedikit rekan seprofesi yang hadir, dan bahkan membantu mempersiapkan segala sesuatu guna kelancaran dan kesuksesan jalannya acara.





Suasana sebelum dilangsungkannya acara tasyakuran penganugerahan guru besar kehormatan Prof. DR. KPH. H. Widhi Handoko, SH, SpN, di kediamannya.

Sehari sebelum dilangsungkannya acara tasyakuran, MGD/GrosseTV sudah tiba di kediaman bang Widhi. Berdasarkan pandangan mata, suasananya memang seperti pada hari-hari biasa, hanya saja terlihat tenda telah terpasang, baik di garasi rumah maupun dijalanan tepat disamping garasi. Beberapa saat kemudian, mulailah berdatangan para sahabat seprofesi, mereka terlihat membawa sesuatu yang dapat menunjang kelancaran jalannya acara nanti, bahkan mereka tak sungkan-sungkan membantu mempersiapkan tanda terima kasih yang akan dibagikan kepada para tamu saat hadir pada acara tasyakuran tersebut.

Meskipun demikian, penataan yang dilakukan sangat sederhana, hal tersebut terlihat hanya terdapat sebuah panggung dengan backdrop tulisan ringan, dan didepannya ditata dan disusun kursi untuk para tamu yang datang. Selain itu, tak ada dekorasi yang dilakukan di teras rumah, hanya beberapa meja terpasang untuk para tamu undangan, dan meja hidangan makanan. Semua persiapan dalam acara tersebut dilakukan dan dibantu oleh rekan-rekan seprofesi yang berada di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Semarang, tanpa melibatkan EO (Event Organizer).





Jelang dibukanya acara yang direncanakan akan dimulai pada pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB, tampak satu persatu tamu pun mulai berdatangan, diantara tamu yang hadir antara lain; Prof. DR. Budi Santoso, SH, MSi dan Prof. DR. Suteki, SH, MH. Jajaran PP IPPAT, DR. H. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH selaku Ketua Umum dan Otty Hari Chandra Ubayani, SH, SpN, MH selaku Sekretaris Umum, serta jajaran lainnya; DR. Bambang Syamsuzar Oyong, SH, SpN, MH. DR. Ely Baharini, SH, SpN, MH. Selain itu hadir pula rekan-rekan seprofesi dari wilayah dan daerah yang ada di Indonesia, diantaranya; Muhammad Ridho, SH, SpN. Ruli Iskandar, SH, SpN. Asep Heryanto, SH, MKn, dan tentunya rekan-rekan seprofesi yang ada di wilayah Jawa Tengah.

Ada beberapa hal yang menarik, terutama pada saat beberapa tamu yang hadir diminta oleh pembawa acara untuk menyampaikan sedikit testimoni, dimana celoteh mengenai perjalanan karier pendidikan Prof. DR. KPH. H. Widhi Handoko, SH, SpN, diutarakan, salah satu pesan yang disampaikan oleh Prof. DR. Budi Santoso, SH. MSi dan Prof. DR. Suteki, SH, MH, bahwa dalam menyampaikan suatu hal itu tidak boleh dusta, melainkan sampaikan apa adanya sekalipun terasa pahit asal tidak ada kebohongan. Selain itu, pesan lain seperti jika memang berbuat salah, maka harus berani mengakui kesalahan. Lantaran menyangkut jabatan selaku Notaris dan PPAT, maka Prof. DR. KPH. H. Widhi Handoko, SH, SpN, dalam menyampaikan sesuatu itu tidak boleh dusta dan tidak boleh salah.

Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar