Senin, 29 Juli 2024

Konferensi Pers Pengda Kab. Subang INI, Sudah Lakukan Pendekatan Humanis Sebelumnya

Grosse, Subang - Merebaknya pemberitaan terkait kekisruhan yang melibatkan Notaris Subang, akhirnya Pengurus Daerah (Pengda) Kabupaten Subang Ikatan Notaris Indonesia (INI) angkat bicara, guna menanggapi dan menyikapi peristiwa tersebut. Menurut jajaran kepengurusan Pengda Kab. Subang INI, bahwa kegiatan terkait seminar bank Syariah dilaksanakan dengan mengatas-namakan Pengda Kab. Subang INI, tanpa ada pemberitahuan maupun koordinasi dengan jajaran pengurus. "Sebelum kegiatan berlangsung, kami sudah melakukan komunikasi kepada pihak penyelenggara, namun tidak mendapat respon. Bahkan seakan-akan tak peduli dan tidak menggubris, ya tidak ada itikad baik," ujar Sapta Hadi Saputra, Sekretaris Pengda Kab. Subang INI kepada Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV.

Jajaran Kepengurusan Pengda Kabupaten Subang INI Periode 2023 - 2026, saat Konferensi Pers, Sekretariat Pengda, Subang, Jawa Baratm Senin 29 Juli 2024.

Beredarnya pemberitaan yang berisikan tentang adanya kekisruhan pada saat diselenggarakannya seminar di Hotel Laska, Subang, beberapa waktu yang lalu, terkesan peristiwa tersebut dilakukan sebuah penggrebekan, akan tetapi hal tersebut dibantah secara tegas oleh jajaran kepengurusan Pengda Kab. Subang INI. "Tidak ada niat kami untuk menggrebek, akan tetapi kami hanya ingin mengklarifikasi kepada pihak penyelenggara. Karena kegiatan tersebut mengatas-namakan Pengda, sedangkan kami tidak dikonfirmasi dan tidak ada koordinasi," tukas Merry Langoy, SH, MKn, Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga.

Hal tersebut dipertegas juga oleh Sekretaris Pengda Kab. Subang INI, Sapta Hadi Saputra, SH, MKn, menyatakan bahwa pihaknya sebelum dilangsungkannya kegiatan seminar tersebut, pihaknya sudah berupaya melakukan komunikasi secara kekeluargaan. "Kami sudah berusaha menghubungi pihak penyelenggara yang merupakan anggota kami di Subang, bahkan kami juga meminta bantuan dari Dewan Kehormatan Daerah (DKD) untuk menjembatani, tapi tidak mendapat tanggapan, seakan-akan mereka tidak punya itikad baik," tambahnya.

Lebih jauh lagi, disampaikan oleh Arlina Syahria, SH, MKn, bahwa pihak mendatangi lokasi acara, tidak ada niat untuk balas dendam. "Jadi, kami mendatangi lokasi acara tersebut, sebenarnya kami ingin berkomunikasi dengan pihak penyelenggara, karena kegiatan tersebut mengatas-namakan Pengurus Daerah, sedangkan kami tidak pernah diajak komunikasi dan koordinasi," paparnya seraya menjelaskan bahwa setiap kegiatan yang melibatkan Notaris, maka harus dilakukan dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pengda setempat sesuai dengan aturan yang ada di perkumpulan.

Hal lain yang mengejutkan bagi Pengurus Daerah Kab. Subang INI, kegiatan tersebut tak hanya mengatas-namakan Pengda Kab, Subang, melainkan juga ada pihak yang mengaku dirinya selaku Pelaksana Tugas (PLT). "Kami sangat kaget, kok bisa ada PLT. Sedangkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) INI, PLT ditunjuk oleh Pengurus Wilayah (Pengwil), apabila Pengda tidak melaksanakan Konferensi Daerah (Konferda) sampai batas waktu yang ditentukan. Pengda Kab. Subang INI sudah melaksanakan Konferda, bahkan pihak pelaksana seminar tersebut juga menjadi panitia dan ada juga yang menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan," jelas Cita Kanicita, Wakil Ketua Bidang Organisasi Pengda Kab. Subang INI.

Karena hal itulah, akhirnya jajaran kepengurusan Pengda Kab. Subang INI, menggelar konferensi pers guna meluruskan duduk permasalahan yang terjadi, dimana pemberitaan yang beredar banyak yang dibelokan dan tidak sesuai dengan kenyataannya. Menurut Asep Sucipto, SH, SpN, selaku Ketua Pengda Kab. Subang INI periode 2023 - 2026, pihaknya tetap akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan. "Masalah di Pengda ini tidak ada kaitannya dengan carut marut yang terjadi di PP, karena yang mempunyai anggota itu adalah Pengda. Jadi Notaris di Subang adalah satu keluarga, kita jangan mau untuk dipecah belah oleh pihak manapun juga," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar