Selasa, 28 Juli 2015

Firdhonal, SH, MKn : Belajar Lagi Sejarah Organisasi INI

Bertepatan dengan hari ulang tahun Ikatan Notaris Indonesia (INI) yang ke 107 tahun ini, Machfudh dari majalah Renvoi mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Jakarta Timur INI, Firdhonal, SH, MKn, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Humas di Pengurus Pusat (PP) INI, di Kantornya dikawasan Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur, Selasa (30/06-2015). Berikut petikannya;

Bagaimana tanggapan Anda mengenai ulang tahun INI yang ke 107 tahun?
Sebelum kita berbicara mengenai ulang tahun, ada baiknya bila kita sedikit  melihat kebelakang. INI berdiri sejak 01 Juli 1908, dan tanggal 01 Juli 2015 genap berusia 107 tahun. Notaris Indonesia ini didirikan oleh para pendahulu atau Notaris senior, tentunya mereka mempunyai maksud dan tujuan organisasi didirikan. Tujuannya semata-mata, bagaimana para anggota dapat berhimpun didalam satu wadah, kemudian membicarakan bagaimana agar organisasi lebih baik kedepannya.
Kemudian, menjadi salah satu jembatan penghubung bagi seluruh lembaga-lembaga yang pada saat itu, baik pemerintahan belanda, ataupun pemerintahan-pemerintahan lainnya. Selain itu mengenai juga kewenangan-kewenangan lainnya. Nah, pada tahun 1908 itu, sudah dirintis oleh para pendahulu kita, yaitu para Notaris-Notaris Belanda sebelum kemerdekaan.
Kemudian, setelah kemerdekaan, keberadaan Notaris ini tetap ada dan tetap berjalan, serta masih dibutuhkan oleh masyarakat dalam pembuatan akta otentik. Notaris ini pada zaman dahulu itu adalah orang terpandang, orang yang mempunyai kemampuan dalam keilmuan di bidang hukum perdata, maupun di dalam bidang-bidang lainnya, kemudian juga termasuk dalam golongan yang terpandang dan memiliki wawasan.
Dari tahun 1980-an sampai tahun 1990-an, setelah kita merdeka, mulai dari zaman orde lama, zaman orde baru, sampai sekarang. Kita sekarang seolah-olah dengan adanya usia dewasa atau 107 tahun INI ini, harusnya kita semuanya mau mengkaji lagi kebelakang, melihat lagi sejarah, apa sih tujuannya organisasi ini di bentuk.
Jadi, organisasi ini bukanlah organisasi yang punya tujuan-tujuan politik, punya tujuan-tujuan untuk mengambil kekuasaan, bukan itu tujuan organisasi. Tujuan organisasi ini sejak didirikannya sampai sekarang, apabila masuk menjadi pengurus, semuanya itu adalah pengabdian. Pengabdian dari pengurus kepada anggota, kemudian pengabdian ini tentunya bermacam-macam kebawah itu diimplementasikan menjadi berbagai macam kegiatan.

Apa bentuk pengabdian pengurus kepada anggota?
Pengabdian terhadap anggota itu, dalam bentuk perlindungan profesi, pengabdian terhadap anggota dalam peningkatan keilmuan profesi, pengabdian untuk antar lembaga pemerintahan untuk anggota agar mendapatkan informasi, pengabdian juga yang berhubungan dengan kemasyarakatan supaya organisasi dapat berbuat terhadap masyarakat luas. Pokoknya banyak sekali pengabdian-pengabdian lain yang harus dilakukan oleh pengurus.
Sekarang ini, persoalan bagi organisasi adalah semakin bertambah dengan cepat dan tumbuh dengan pesat, pengangkatan Notaris baru, sehingga harkat dan martabat dari jabatan Notaris itu, banyak temen-temen sudah melupakan sejarah.
Akibatnya, kita ini seolah-olah punya kelompok-kelompok yang saling mencurigai, nah itu yang tidak baik. Kalau kita sudah membentuk organisasi, maka kita harus taat dan patuh kepada organisasi. Karena kita dalam berorganisasi ini kan diatur di dalam Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART), Kode Etik Profesi dan peraturan perkumpulan.

Maksudnya?
Kalau kita kecewa terhadap organisasi, karena tidak termasuk dalam kepengurusan. Janganlah kemudian pengurus dijelek-jelekin, kemudian pengurus di fitnah dan pengurus direndahkan, nah itu kan tidak baik. Kalau kita sudah dalam suatu wadah, dan sudah percaya kepada suatu pengurus, sudah seharusnya seluruh anggota harus ikut dengan pengurus, dan ikut mendukung.
Kenapa? Karena menjadi pengurus itu tidak mudah, banyak menghabiskan waktu, banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, banyak menghabiskan materi, kemudian tenaga, kantor ditinggal, hanya semata-mata kita untuk mengabdi, mengabdi kepada organisasi dan mengabdi kepada anggota. Sudah begitu, kita masih saja dinilai kurang, dan kurang.

Kedepannya bagaimana?
Bagi kita yang diharapkan kedepan, dalam berorganisasi, paling utama adalah bagaimana supaya anggota merasa nyaman dalam menjalankan jabatannya, selaku pejabat umum atau profesi. Anggota nyaman, dalam arti terlindungi dari perlindungan profesi yang disediakan dan diberikan oleh organisasi. Kemudian anggota juga nyaman dalam arti, bahwa dengan berorganisasi, banyak mendapatkan wawasan keilmuan khususnya dalam bidang kenotariatan, dan bidang-bidang ilmu perdata, serta ilmu-ilmu lainnya. Nah, dari tiga hal komponen tersebut, sudah optimal dilakukan untuk anggota, itu sudah luar biasa sekali rasanya.

Jika dikaitkan dengan ulang tahun INI yang ke 107 tahun, bagaimana?
Suatu ketika, kita berharap dengan usia 107 tahun INI, artinya organisasi kita ini sudah matang. Kita berharap, generasi muda yang nantinya akan menjadi pemimpin, dan memimpin di organisasi, harus mau lihatlah kebelakang terhadap sejarah organisasi. Lihatlah kebelakang siapa sih Notaris itu, lihatlah kebelakang apa sih harkat dan martabat seorang Notaris.
Kiranya mudah-mudahan, dengan 107 INI ini, tidak ada kelompok-kelompok lagi, tapi kita semuanya bersatu. Bagaimana Notaris maju kedepan? Bagaimana Notaris kedepan itu dapat menjalankan jabatannya dengan baik? Dan, tentunya dengan tidak mencoreng nama baik Notaris dari seluruh Indonesia.

Kalau terhadap anggota INI, apa yang diharapkan agar dapat dijalankan oleh anggota?
Kita berharap dengan bertambahnya usia organisasi, sudah lebih satu abad ini, harapannya agar semua anggota INI berwawasan dalam pola berpikirnya, seharusnya berwawasan dan berpola pikir yang sudah berabad-abad sesuai dengan usia organisasi.

Apa perasaan Anda mengetahui ulang tahun INI ke 107 berada dalam bulan suci Ramadhan?
Saya selaku Ketua Pengurus Daerah Jakarta Timur Ikatan Notaris Indonesia, dan juga Ketua bidang Humas PP INI. Kami Ikatan Notaris merasa beruntung dapat merayakan hari jadi atau ulang tahun pada tahun ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh berkah, mudah-mudahan bisa menjadi momentum bagi kita bersama, tentunya kita kembalikan lagi kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, kesucian dalam semua hal, baik dalam berpikir, baik dalam melakukan pengabdian, baik melakukan hubungan sesama Notaris, baik juga dalam hubungan antar lembaga dan hubungan-hubungan lainnya.

Saya berharap, marilah kita tingkatkan keimanan, ketaqwaan dan kebersamaan, bagaimana dimasa-masa yang akan datang Notaris ini lebih baik, lebih bersih dan lebih maju dalam menjalankan jabatannya, dan lebih berisi ilmunya. Supaya dimasa yang akan datang, bisa menjadi Notaris yang handal dan dapat diperhitungkan.

Ada yang ingin disampaikan?
Kami atas nama Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia beserta dengan jajarannya, apabila PP.INI dibawah kepemimpinan Adrian Djuani sebagai Ketua Umum, dan rekan Yualita Widyadhari selaku Sekretaris Umum, dan kami semuanya selaku ketua-ketua bidang dan koordinator serta anggota, jika dalam menjalankan kepengurusannya ada yang kurang pas dan kurang pada tempatnya, pada kesempatan ini, kami mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
Kritik dan saran bagi kepengurusan itu adalah yang sangat diharapkan oleh pengurus, tapi janganlah kritik itu untuk mem-black campany atau menjatuhkan dan membunuh karakter terhadap teman-teman yang menjadi pengurus, karena itu tidak baik. Sekali lagi, kami mengucapkan minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat menjalankan Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Salam buat keluarga dan salam juga buat anggota di masing-masing daerah. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar