Bertepatan dengan hari ulang tahun Ikatan Notaris
Indonesia (INI) yang ke 107 tahun ini, Machfudh
dari majalah Renvoi mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Ketua
Pengurus Daerah (Pengda) Jakarta Timur INI, Firdhonal, SH, MKn, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Humas
di Pengurus Pusat (PP) INI, di Kantornya dikawasan Banjir Kanal Timur, Jakarta
Timur, Selasa (30/06-2015). Berikut petikannya;
Bagaimana tanggapan Anda
mengenai ulang tahun INI yang ke 107 tahun?
Sebelum kita berbicara mengenai ulang tahun, ada
baiknya bila kita sedikit melihat
kebelakang. INI
berdiri sejak 01 Juli 1908, dan tanggal 01
Juli 2015 genap berusia 107 tahun. Notaris Indonesia ini didirikan oleh para
pendahulu atau Notaris senior, tentunya mereka mempunyai maksud dan tujuan organisasi
didirikan. Tujuannya
semata-mata, bagaimana para anggota dapat
berhimpun didalam satu wadah, kemudian membicarakan bagaimana agar organisasi
lebih baik kedepannya.
Kemudian, menjadi
salah satu jembatan penghubung bagi seluruh lembaga-lembaga yang pada saat itu,
baik pemerintahan belanda, ataupun
pemerintahan-pemerintahan lainnya. Selain itu mengenai juga kewenangan-kewenangan lainnya. Nah,
pada tahun 1908 itu, sudah dirintis oleh para pendahulu
kita, yaitu para Notaris-Notaris Belanda sebelum kemerdekaan.
Kemudian, setelah kemerdekaan,
keberadaan Notaris ini tetap ada dan tetap berjalan, serta masih
dibutuhkan oleh masyarakat dalam pembuatan akta otentik. Notaris ini pada zaman
dahulu itu adalah orang terpandang, orang yang mempunyai kemampuan dalam
keilmuan di bidang hukum perdata, maupun
di dalam bidang-bidang lainnya, kemudian juga termasuk dalam golongan yang
terpandang dan memiliki wawasan.
Dari tahun 1980-an sampai tahun 1990-an,
setelah kita merdeka, mulai dari zaman orde lama, zaman orde baru, sampai
sekarang. Kita sekarang seolah-olah dengan adanya
usia dewasa atau 107 tahun INI ini, harusnya kita semuanya mau mengkaji lagi
kebelakang, melihat lagi sejarah, apa sih tujuannya organisasi ini di bentuk.
Jadi,
organisasi ini bukanlah organisasi yang punya tujuan-tujuan politik, punya tujuan-tujuan
untuk mengambil kekuasaan, bukan itu tujuan organisasi. Tujuan organisasi ini
sejak didirikannya sampai sekarang, apabila masuk menjadi pengurus, semuanya
itu adalah pengabdian. Pengabdian dari pengurus kepada anggota, kemudian
pengabdian ini tentunya bermacam-macam kebawah itu diimplementasikan menjadi
berbagai macam kegiatan.
Apa bentuk pengabdian
pengurus kepada anggota?
Pengabdian terhadap anggota itu, dalam
bentuk perlindungan profesi, pengabdian terhadap anggota dalam peningkatan
keilmuan profesi, pengabdian untuk antar lembaga pemerintahan untuk anggota
agar mendapatkan informasi, pengabdian juga yang berhubungan dengan
kemasyarakatan supaya organisasi dapat berbuat terhadap masyarakat luas.
Pokoknya banyak sekali pengabdian-pengabdian lain yang harus dilakukan oleh
pengurus.
Sekarang ini,
persoalan bagi organisasi adalah semakin bertambah dengan cepat dan tumbuh
dengan pesat, pengangkatan Notaris baru, sehingga harkat dan martabat dari
jabatan Notaris itu, banyak temen-temen sudah melupakan
sejarah.
Akibatnya, kita ini seolah-olah punya
kelompok-kelompok yang saling mencurigai, nah itu yang tidak baik. Kalau kita
sudah membentuk organisasi, maka kita harus taat dan patuh kepada organisasi.
Karena kita dalam berorganisasi ini kan diatur di dalam Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART), Kode Etik Profesi dan
peraturan perkumpulan.
Maksudnya?
Kalau kita kecewa terhadap organisasi, karena
tidak termasuk dalam kepengurusan. Janganlah kemudian
pengurus dijelek-jelekin, kemudian pengurus di fitnah dan pengurus direndahkan,
nah itu kan tidak baik. Kalau kita sudah dalam suatu wadah, dan sudah percaya
kepada suatu pengurus, sudah seharusnya seluruh anggota harus ikut dengan
pengurus, dan ikut mendukung.
Kenapa? Karena
menjadi pengurus itu tidak mudah, banyak menghabiskan waktu, banyak
menghabiskan waktu bersama keluarga, banyak menghabiskan materi, kemudian
tenaga, kantor ditinggal, hanya semata-mata kita untuk mengabdi, mengabdi
kepada organisasi dan mengabdi kepada anggota. Sudah begitu, kita masih saja
dinilai kurang, dan kurang.
Kedepannya bagaimana?
Bagi kita yang diharapkan
kedepan, dalam berorganisasi,
paling utama adalah bagaimana supaya anggota merasa nyaman dalam
menjalankan jabatannya, selaku
pejabat umum atau profesi. Anggota
nyaman, dalam arti terlindungi dari perlindungan
profesi yang disediakan dan diberikan oleh organisasi. Kemudian anggota juga
nyaman dalam arti, bahwa dengan berorganisasi, banyak mendapatkan
wawasan keilmuan khususnya dalam bidang kenotariatan, dan bidang-bidang ilmu
perdata, serta ilmu-ilmu lainnya. Nah,
dari tiga hal komponen tersebut, sudah optimal dilakukan untuk anggota, itu
sudah luar biasa sekali rasanya.
Jika dikaitkan dengan ulang
tahun INI yang ke 107 tahun, bagaimana?
Suatu ketika,
kita berharap dengan usia 107 tahun INI, artinya organisasi kita ini sudah
matang. Kita berharap,
generasi muda yang nantinya akan menjadi pemimpin, dan
memimpin di organisasi, harus mau lihatlah kebelakang terhadap sejarah
organisasi. Lihatlah kebelakang siapa sih Notaris itu, lihatlah kebelakang apa
sih harkat dan martabat seorang Notaris.
Kiranya mudah-mudahan, dengan 107 INI ini, tidak ada
kelompok-kelompok lagi, tapi kita semuanya bersatu.
Bagaimana Notaris maju kedepan?
Bagaimana Notaris kedepan itu dapat menjalankan jabatannya dengan baik?
Dan, tentunya dengan
tidak mencoreng nama baik Notaris dari seluruh Indonesia.
Kalau terhadap anggota INI,
apa yang diharapkan agar dapat dijalankan oleh anggota?
Kita berharap dengan bertambahnya usia organisasi,
sudah lebih satu abad ini, harapannya agar semua
anggota INI berwawasan dalam pola berpikirnya, seharusnya berwawasan dan
berpola pikir yang sudah berabad-abad sesuai dengan usia organisasi.
Apa perasaan Anda mengetahui
ulang tahun INI ke 107 berada dalam bulan suci Ramadhan?
Saya selaku Ketua Pengurus Daerah Jakarta Timur
Ikatan Notaris Indonesia, dan juga Ketua bidang Humas PP INI.
Kami Ikatan Notaris merasa beruntung
dapat merayakan hari jadi atau ulang tahun pada tahun ini bertepatan dengan
bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh berkah, mudah-mudahan
bisa menjadi momentum bagi kita bersama, tentunya kita kembalikan lagi kepada
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, kesucian dalam semua hal, baik dalam
berpikir, baik dalam melakukan pengabdian, baik melakukan hubungan sesama
Notaris, baik juga dalam hubungan antar lembaga dan hubungan-hubungan lainnya.
Saya berharap,
marilah kita tingkatkan keimanan, ketaqwaan dan kebersamaan, bagaimana
dimasa-masa yang akan datang Notaris ini lebih baik, lebih bersih
dan lebih maju dalam menjalankan jabatannya, dan lebih berisi ilmunya. Supaya
dimasa yang akan datang, bisa menjadi Notaris yang handal dan dapat
diperhitungkan.
Ada yang ingin disampaikan?
Kami atas nama Pengurus Pusat Ikatan Notaris
Indonesia beserta dengan jajarannya, apabila PP.INI dibawah
kepemimpinan Adrian Djuani sebagai Ketua Umum,
dan rekan Yualita Widyadhari selaku Sekretaris Umum, dan kami semuanya selaku
ketua-ketua bidang dan koordinator serta anggota, jika dalam
menjalankan kepengurusannya ada yang kurang pas dan kurang pada tempatnya, pada
kesempatan ini, kami mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
Kritik
dan saran bagi kepengurusan itu adalah yang sangat diharapkan oleh pengurus,
tapi janganlah kritik itu untuk mem-black
campany atau menjatuhkan dan membunuh karakter terhadap teman-teman yang
menjadi pengurus, karena itu tidak baik. Sekali lagi, kami mengucapkan minal
aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat menjalankan Hari Raya
Idul Fitri 1436 H. Salam
buat keluarga dan salam juga buat anggota di masing-masing daerah. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar