Senin, 14 November 2022

Semarak Pesona Sejuta Kebaya untuk Unesco di Gedung Sate Bandung

Grosse, Bandung - Semarak pesona sejuta kebaya untuk Unesco, dimeriahkan dengan penampilan beraneka ragam busana batik dan kebaya, dan penampilan tersebut dibawakan oleh kalangan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang ada di kawasan Jawa Barat. Jawa Barat dipercaya menjadi tuan rumah untuk menyelenggarakan Parade Kebaya Nusantara dengan tema "Pesona Sejuta Kebaya Untuk Unesco", kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Tim Nasional Hari Kebaya Nasional dengan Komunitas Notaris Indonesia Berkebaya (KNIB) Jawa Barat, yang digelar di Gedung Sate, Bandung, pada hari Minggu 13 November 2022.

Para peserta Pesona Sejuta Kebaya untuk Unesco, Gedung Sate, Bandung, Minggu 13 November 2022.
Hadir pada kegiatan Pesona Sejuta Kebaya untuk Unesco, antara lain; Komunitas Notaris Indonesia Berkebaya di bawah komando Rustianah, SH, MKn. Perempuan Indonesia Maju, Perempuan Berkebaya Indonesia, Cinta Budaya, CBN Mustika Rasa, Sekar Ayu Jiwanta, Kebaya Foundation, Pertiwi Indonesia, Ciri Indonesia, Pecinta Sanggul Indonesia, Yayasan Busana Nasional Nusantara, dan Himpunan Ratna Busana Surakarta. Dan, kegiatan tersebut terlaksana dengan lancar dan terbilang sukses, atas kerja keras dari para panitia dibawah komanda Osye Anggandari, SH, SpN.
Sedangkan untuk talkshow dalam rangka lebih memeriahkan, sekaligus menambah pengetahuan mengenai batik dan kebaya, panitia menyuguhkan para pemateri, yaitu antara lain; Heti Sunaryo, Penasehat Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabanga Jawa Barat dan Pemerhati Kebaya. DR. H. Komarudin Kudiya, SIp, MDs, Pengusaha Batik dan Akademisi, dan Intan Erlita, MPSi, Psikolog.





Selain itu, hadir pula Ketua Tim Nasional Hari Kebaya Nasional, Lana T. Koentjoro. Ketua Umum KNIB, Rustianah, SH, MKn. dan Ketua Penyelenggara sekaligus Penanggung Jawab kegiatan Parade Kebaya Nusantara dengan tema "Pesona Sejuta Kebaya untuk Unesco", Osye Anggandari, SH, SpN, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) Jawa Barat (Jabar) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT). "Namun demikian, saya disini tidak mengatasnamakan IPPAT, karena ini kami diminta sebagai tuan rumah oleh KNIB dan Ketua Tim Nasional. Jadi, sekali lagi kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan INI atau IPPAT," tukas Osye Anggandarri, SH, SpN, dalam sambutannya.
Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV mendapat kesempatan untuk melakukan peliputan pada kegiatan yang diselenggarakan oleh TIM Nasional Hari Kebaya Nasional dengan KNIB, dan kegiatan tersebut digelar sejak pagi hari hingga selesai di Gedung Sate, Bandung. Ketika sepeda motor MGD/GrosseTV tiba di kawasan Bandung, tepatnya di belakang gedung sate, suasana di kawasan tersebut terlihat ramai oleh masyarakat yang melakukan beraneka ragam aktifitas, seperti bersepeda, lari santai, selfie sampai membuat konten.





Hal tersebut tak jauh berbeda dengan kondisi di sekitar halaman depan Gedung Sate, tampak para keamanan (Security) tengah upacara, mereka tampak serius mendengarkan arahan dari komandannya. Selain itu, terlihat pula beberapa security yang tidak mengikuti apel pagi, tampak melakukan aktifitas seperti mengamati para pengunjung dan melakukan pengecekan di beberapa titik. MGD/GrosseTV pun mencoba mencari informasi mengenai ruangan yang akan dipergunakan untuk kegiatan Pesona Sejura Kebaya untuk Unesco kepada salah satu security.
"Iya kang, benar, nanti ada kegiatan itu, dan hari ini sepertinya ada dua kegiatan. Satu kegiatan kebayaan dan dari Kementerian Kesehatan. Kalau kebayaan itu di Gedung Sate ini, dan rencana akan dimulai jam 8 pagi nanti," jelasnya kepada MGD/GrosseTV seraya membuat laporan karena akan berganti shift. Usai mendapatkan informasi, MGD/GrosseTV segera meluncur ke ruangan yang sesuai arahan dari security, yaitu ruangan yang berada di sebelah kanan dari pintu masuk Gedung Sate.






Fashion Show dari Kalangan Notaris dan PPAT

Saat berada di ruangan, terlihat beberapa panitia tengah sibuk mempersiapkan segala sesuatu, demi kelancaran dan kesuksesan jalannya kegiatan. "Eh, kang MGD udah sampai, ngopi dulu kang," sapa salah satu panitia seraya menyalami MGD/GrosseTV. Usai bersalaman dengan beberapa panitia, MGD/GrosseTV mempersiapkan alat-alat peliputan, karena rencana akan melakukan siaran langsung kegiatan Parade Kebaya Nusantara, Pesona Sejuta Kebaya untuk Unesco, Seraya mempersiapkan alat-alat, MGD/GrosseTV memperhatikan suasana sekeliling ruangan.
Tepat berada di tengah-tengah ruangan, terlihat beberapa gendang berjajar di depan backdrop, menurut panitia bahwa nanti pembukaan akan dibuka dengan memukul gendang bersama-sama. "Insha Allah, akan hadir, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Jawa Barat, DR. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, SSos, MM, yang akan membuka secara resmi acara ini," tukas Dewa Ayu, SH, MKn yang akan bertindak selaku Pembawa Acara atau Master of Ceremony (MC) kepada MGD/GrosseTV.






Tak beberapa lama, terlihat mulai berdatangan para peserta dan menempati kursi-kursi yang tersedia, mereka terlihat mengenakan berbagai macam jenis kebaya dengan bahan batik yang beraneka ragam motif dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Ada hal yang menarik perhatian MGD/GrosseTV, dimana mereka diberikan nomor punggung oleh panitia. "Nanti penampilan mereka akan dinilai, karena akan ada hadiah dan akan mendapat piala Moeldoko," tukas panitia sambil lalu.
Selain itu, menurut panitia, bahwa sebelum penyampaian materi oleh para narasumber, peserta akan disuguhkan penampilan busana kebaya dan batik yang akan diperagakan oleh para Notaris dan PPAT Jawa Barat. "Iya bener kang, nanti temen-temen akan membawakan busana kebaya dan batik, karya dari Rumah Batik Komar," ujar panitia singkat. Selang beberapa waktu, suasana ruangan mulai terdengar hiruk pikuk, dimana para peserta yang hadir melakukan selfi, hal tersebut dikarenakan tidak mau kehilangan moment berharga, dimana pada kegiatan tersebut akan ada penanda-tangan untuk memberikan dukungan mengajuan Hari Kebaya Nasional.






Piala Moeldoko Berkebaya Terbaik dan Pengajuan Hari Kebaya Nasional

N Nurhayati, SH, MKn, selaku panitia Hubungan Masyarakat (Humas), bersama Pembawa Acara (MC), Dewa Ayu, SH, MKn, menyampaikan bahwa acara akan segera dimulai dan memohon kepada para peserta untuk menempati kursi yang telah disediakan panitia, kemudian membacakan susunan acara. Kemudian acara dibuka dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" yang dipandu oleh Miranty, SH, SpN, selaku dirigen, lalu diteruskan dengan pembacaan do'a yang disampaikan oleh Inayat Amintapura, SH, SpN. Acara diteruskan dengan penyampaian Laporan dan sambutan dari Penanggung Jawab Acara "Parade Kebaya Nusantara", disampaikan oleh Osye Anggandarri, SH, SpN, didampingi oleh Wina Sumaryani, SH, SpN, selaku Ketua Panitia Pelaksana.
Ada hal yang menarik, pada sambutan yang disampaikan oleh Lana T Koentjoro, Ketua Tim Nasional, dimana dalam sambutannya disebutkan bahwa beberapa pemerhati kebaya dan batik bersatu untuk mengajukan Hari Kebaya Nasional, dan bahkan sudah menyampaikan juga ke pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lalu, diteruskan dengan penyampaian sambutan dari Anggota Komisi III DPRD Propinsi Jawa Barat, DR. Abby Yuhana, SH, dtlanjutkan dengan sambutan dari Wakil Ketua DPRD Propinsi Jawa Barat, DR. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, SSos, MM yang sekaligus membuka acara secara resmi.





Acara Pesona Sejuta Kebaya untuk Unesco dengan tema "Berkebaya Sebagai Bukti Cinta Budaya Perempuan Indonesia" dalam rangka Parade Kebaya Nusantara dengan pemukulan gendang. Pemukulan Gendang tersebut dilaksanakan langsung oleh DR. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, SH, SSos, MM, Wakil Ketua DPRD Propinsi Jawa Barat. Didampingi oleh Lana T Koentjoro, Ketua Tim Nasional Pengajuan Hari Kebaya Nasional. Rustianah Dwi Korawan, SH, MKn, Ketua Umum KNIB. Ketua Penanggung Jawab Acara, Osye Anggandarri, SH, SpN. dan, Ketua Panitia Pelaksana, Wina Sumaryani, SH, SpN.
Usai foto bersama, acara dilanjutkan dengan penanda-tanganan surat dukungan dari para komunitas-komunitas yang hadir, mengenai Penetapan Hari Kebaya Nasional. Penetapan Kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda, dan Mengajukan Kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia Unesco, dari KNIB yang diserahkan langsung oleh DR. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, SSos, MM dan Rustianah Dwi Korawan, SH, MKn, yang didampingi oleh Osye Anggandarri, SH, SpN. Yulia Mulyawati, SH, SpN. Dede Tresnawati, SH, SpN, dan Wina Sumaryani, SH, SpN, kepada Tim Nasional pengajuan Hari Kebaya Nasional.





Lalu acara diteruskan dengan penyerahan kenang-kenangan berupa plakat kepada DR. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, SSos, MM. Lana T Koentjoro, dan Rustianah Dwi Korawan, SH, SpN, yang diserahkan oleh Yulia Mulyati, SH, SpN. Dede Tresnawati, SH, SpN, dan Wina Sumaryani, SH, SpN, didampingi oleh Osye Anggandarri, SH, SpN. Tak lama kemudian terdengar suara merdu dari Luly Ikodianty, SH, SpN, membawakan lagu berjudul "Wanita" sebelum penampilan para Notaris dan PPAT Jawa Barat yang akan memperagakan busana dari Rumah Batik Komar, dalam Fashion Show,
Setelah penampilan dan peragaan beraneka ragam busana kebaya dan batik, acara dilanjutkan dengan Talk Show dengan menghadirkan narasumber, antara lain; Heti Sunaryo, Budayawan Jawa Barat yang menyampaikan mengenai Tata Busana Kebaya. DR. H. Komarudin Kudiya, SIp, MDs, Pengusaha Batik dan Akademisi yang menyampaikan mengenai Rumah Batik Komar, dan Intan Erlita, MPsi, Psikolog yang menyampaikan mengenai Kepribadian, dengan dimoderatori oleh Yulia Mulyawati, SH, SpN, dan Desiyana Chafsah, SH, SpN.






Saat penuampaian materi, para peserta berdasarkan pengamatan MGD/GrosseTV terlihat sangat antusias dengan banyak menyampaikan pertanyaan, hanya saja dikarenakan waktu yang terbatas sehingga tidak semua hasrat bertanya dari peserta dapat disalurkan. Lalu, acara dilanjutkan dengan penyampaian 10 peserta yang berkebaya terbaik untuk menerima cinderamata, acara tersebut dipandu oleh Luly Ikodianty, SH, SpN. Selain itu, dari 10 peserta yang terpilih, kembali dipilih untuk mendapatkan 3 piala Moeldoko (Kepala Staff Kepresidenan Republik Indonesia). 
Sebagai acara pamungkas, yaitu melakukan sesi foto bersama di depan Gedung Sate, dan dilanjutkan dengan pemotongan pita sebagai tanda Parade Kebaya Nasional dibuka untuk berkeliling dengan menggunakan kendaraan Bandros menuju De'Majestic guna melanjutkan kegiatan Shooting Line Dance Berkebaya. Semoga kebaya sebagai warisan budaya Indonesia, dapat segera ditetapkan Hari Kebaya Nasional oleh Unesco dan pemerintah NKRI. Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar