Bung Karno, pada tahun 1962 pernah berkata, sebelum Palestina Merdeka, Indonesia akan tetap menentang Israel.Bahkan Bung Karno dengan lantang dan sangat keras mengajak seluruh negara dunia untuk mendukung lepasnya Palestina dari penjajahan Israel. Bung karno menggaungkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terlepas dari sokongan yang diberikan pemerintah dan rakyat Palestina terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bahkan setahun sebelum Indonesia merdeka pada tanggal 16 september 1944 bukti besar Palestina syekh Muhammad Amin al-huseini, memberikan dukungan secara terbuka bagi kemerdekaan Indonesia.
Setelah merdeka Ketika Indonesia membutuhkan pengakuan sebagai negeri
yang berdaulat lagi-lagi rakyat Palestina bergerak mendorong Mesir mengakui
kemerdekaan Indonesia. Pengakuan kedaulatan dari Mesir dan Palestina tahun 1947
itu merupakan buah diplomasi Agus Salim melalui jaringan Ikhwanul Muslimin yang
berbasis di Palestina.
Indonesia dibawah Presiden Soekarno juga mendukung rakyat Palestina dari
penjajahan Israel, Indonesia tidak pernah mau mengakui Israel yang
diproklamasirkan oleh David Ben-Gurion pada 14 Mei 1948 karna merampas tanah
rakyat Palestina. Dukungan terhadap Palestina Bung Karno ditunjukkan pada acara
Konferensi Asia Afrika pada tahun 1953, Indonesia dan Pakistan menolak keras
diundangnya Israel dalam Konferensi tersebut. Israel yang didirikan atas
bantuan Inggris dinilai bentuk nyata Kolonialisme baru yang mengancam
perdamaian dunia. Sebaliknya saat Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955
Soekarno mengundang Palestina walaupun saat itu Palestina belum diakui menjadi
negeri merdeka. Bukti besar Palestina Syek Muhammad amin Al-Huseini dating dan
mewakili kepentingan rakyat Palestina.
Mencermati keganasan agresi Israel pada penduduk Palestima yang tidak
berdaya, dengan banyaknya jatuh korban wanita dan anak-anak. Mengingatkan
kepada kita , sebuah kisah yang sering
diceritakan yaitu kisah tentang David dan Goliath. Ini merupakan sebuah kisah
kepahlawanan David ( nabi Daud ) melawan Goliath yang sangat ganas dan kejam,
yaitu menggambarkan perkelahian yang tidak seimbang dimana David hanyalah
seorang pengembalan Domba sedangkan Goliat adalah tentara yang sudah
berpengalan dan mempunyai persenjataan perang yang sangat lengkap. Cocoklah
kiranya contoh ini diterapkan terhadap Israel yang sangat powerfull dengan
segala perlengkapan perang yang mutakhir dengan Palestina yang yang punya
peralatan perang seadanya, hanya berbekal semangat dan percaya akan adanya
pertolongan Tuhan. Tetapi Israel tak pernah benar-benar bisa menaklukan
Palestina, bahkan terlihat “keteteran” dan selalu minta bantuan Amerika untuk
mengalahkan Palestina.
Trump bersama dengan Benyamin Netanyahu pada 8 Januari 2020 lalu telah
mengumumkan perjanjian damai Israel – Palestina yang dinamai ‘Deal of Century’. Perjanjian ini
patut dipertanyakan karena tidak mengikutsertakan Palestina di dalam
perumusannya, sebagai pihak terkait. Sehingga keabsahan maupun masa depan
perjanjian ini cukup disangsikan. Tidak hanya Palestina yang meradang, sejumlah
negara Timur Tengah ikut berang dengan perjanjian sepihak ini. Investasi
senilai 50 miliar dolar AS untuk wilayah Palestina dan sekitarnya dinilai
sepadan dengan konsekuensi yang ditawarkan menurut AS dan Israel. Bagi
Palestina, menerima perjanjian ini sama saja dengan menggadaikan kedaulatan
Palestina, bahkan hanya membuat Palestina menjadi tahanan abadi Israel
Keadaan ini diperburuk dengan keluarnya perjanjian ‘Deal of Century’
secara sepihak dari AS dan Israel untuk Palestina. Melalui perjanjian ini,
Palestina dilemahkan dari berbagai sektor strategis. Dari sisi militer
misalnya, melalui perjanjian ini Palestina dilarang untuk memiliki militer,
demikian pula persenjataan. Palestina hanya diperbolehkan memiliki pasukan
keamanan yang ditujukan untuk mengawasi segala kemungkinan terorisme yang bisa
muncul, yang menurut asumsi Israel, dapat membahayakan Israel. Melalui
perjanjian ini, bidang keamanan perbatasan Palestina sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Israel. Dalam bahasa lain, kita bisa pahami ini bentuk aneksasi
Israel terhadap Palestina, sebab Palestina tidak memiliki kekuatan untuk
menjaga tanahnya sendiri.
Perjanjian ini ditolak Palestina dan tidak dapat dilaksanan, Agresi Israel ke Palestina seperti tidak pernah akan berakhir sampai hari kiamat , seperti apa yang dikatakan dalam Al kitab : “ tidak akan datang hari kiamat sampai kaum muslim memerangi kaum Yahudi sehingga mereka bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata , ‘, Hai muslim, hai hamba Allah, dibelakngku ada Yahudi, kemarilah dan bunuhlah ia !, kecuali pohon pohon ghargad, kaena sesungguhnya pohon ini adalah pohon Yahudi ‘.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar