Grosse, Bogor - Merebaknya kasus-kasus yang terjadi dalam keluarga (Anak dan Perempuan), khususnya di Kawasan Bogor, masih terus meningkat dengan latar belakang yang beragam, diantaranya perundungan, pinjaman online, judi online dan tekanan ekonomi serta hal lainnya yang berdampak tidak hanya terhadap perkembangan mental melainkan sampai hilangnya nyawa. Hal itulah yang menggelitik kalangan wanita (perempuan) yang ada di wilayah Bogor, Jawa Barat, membentuk suatu komunitas yang bernama Kaukus 'Bogor Family Centre' yang bertujuan agar kaum perempuan khususnya di kawasan Bogor untuk lebih aktif dan bersuara. Kaukus 'BFC' yang diinisiasi oleh Nenden Esty Nurhayati, SH, SpN, bersama dengan beberapa perempuan yang ada di kawasan Bogor, salah satunya Neno Warisman, menggelar peringaran Hari Ibu ke 79 tahun bersama Komunitas Insan Hukum Adicita (KITA) yang diketuai oleh Rina Ariesandy, SH, MKn dan YASH, dengan tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045", Harris Hotel CCM, Bogor, Jawa Barat, Jum'at 20 Desember 2024.
Memperjuangkan perempuan dan anak, menjadi fokus utama dari Nenden Esty Nurhayati, SH, SpN, Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Kabupaten Bogor, yang menjadi salah satu inisiator berdirinya Kaukus (Bogor Family Centre - BFC). Hal tersebut dikarenakan keluarga yang damai, penuh kasih sayang dan sejahtera merupakan kondisi keluarga yang menjadi idaman semua orang. Selain itu, kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, khususnya di daerah Bogor masih menunjukan peningkatan, dan kasus tersebut terjadi karena berbagai latar belakang yang menjadi pencetusnya. "Mulai dari perundungan (bully), pinjaman online, judi online, tekanan ekonomi, dan masih banyak lagi hal lain yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga," paparnya saat menyampaikan sambutan.
Lebih lanjut lagi, Nenden Esty Nurhayati, SH, SpN, menyampaikan bahwa karena itulah para perempuan di Indonesia sebagai ibu bangsa di tuntut untuk lebih aktif dan bersuara dalam menghadapi hal tersebut. Dalam rangka memperingati hari ibu ke 96 tahun yang diselenggarakan di Harris Hotel CCM, Bogor, Jum'at 20 Desember 2024, Kaukus (BFC) menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045", yang juga menjadi tantangan bagi para perempuan Indonesia agar mampu menjalankan misi sebagai ibu negara. "Kaukus (BFC) sendiri mempunyai tujuan menyatukan pandangan dan sikap perempuan dalam rangka menyusun rencana dan aksi konkrit untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berintegritas melalui pembangunan komunitas yang terintegrasi dan berkelanjutan," jelasnya.
Pendekatan yang digunakan, sambung Nenden Esty Nurhayati, SH, SpN, diantaranya antara lain; pendekatan agama, psikologi, hukum, sosial, ekonomi, lingkungan tehnologi informasi dan lain sebagainya, dimana kesemuanya diselaraskan menjadi Asta Cita (8 misi) dan tujuan dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). Dalam FGD ini, disampaikan ada delapan sasaran yang menjadi perhatian Kaukus (BFC), yaitu sebagai berikut; Mendorong pemerintah agar menghapus judi online dalam berbagai bentuk platfrom, melakukan sosialisasi terkait kriminalitas yang sudah masuk pada keluarga, mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan sanksi bagi perempuan dan anak.
"Segera membuat aturan yang tepat bagi pembatasan usia anak di media sosial, membentuk dan menggiatkan kembali sentra-sentra keluarga di kecamatan, menguatkan kembali nilai-nilai yang didasarkan pada keluhuran nilai-nilai dasar kemanusiaan, memberikan kemudahan bagi pemberdayaan ekonomi perempuan dengan memberi akses, dan melibatkan serta memperkuat peran ke-ayah-an untuk mendukung optimalisasi peran domestik dan publik bagi perempuan dan keluarga," ujar Nenden Esty Nurhayati, SH, SpN, seraya mengakhir sambutannya.
FGD yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ibu tersebut, dihadari oleh beberapa tamu undangan, yaitu antara lain; DR. Rer. Nat, I Made Wiryana, SSi, SKom, MSc selaku narasumber. Reza Indragiri, PSi, narasumber. Akhiar Salmi, SH, MH, narasumber. DR. Hj. Endeh Suhartini, SH, MH, Wakil Rektor I Universitas Djuanda. Ir. Sussy Rahayu Agustini, MT, Dinas P3AP2KB. Risma Oktaviani, SH, Dinas Koperasi dan UMKM. Dheasy Suzanty, SH, MKn, Komunitas Insan Hukum Adicita (KITA). Rina Ariesandy, SH, MKn, Ketua Umum KITA. Nenden Esry Nurhayati, SH, SpN, Kaukus (BFC). Dra. Nurhayati Burhan, MSi, Dinas Perikanan dan Peternakan. Elly Yasin, Ketua DPC PPP Kab. Bogor. Neno Warisman, Kaukus (BFC). Disi Ajat Rochmat Jatnika, Ketua DPW Kab. Bogor. Sri Meisesta, Kohati PB HMI.
Selain itu, hadir pula Zuwanna, SH, MKn, KITA. Vonny Pawaka, SH, MKn, Warso Farm. Prof. DR. Nurhayati Ali Assegaf, Nuura Women's Institute.Ati Prasojo, Bogor Creative Crafter. "Hadir juga disini, seperti, Kanit PPA Polres Kabupaten Bogor. Ketua TP PKK Kab. Bogor, dan Perwakilan dari Kantor Kementerian Agama. FGC akan membahas dan mendiskusikan apa yang akan dilakukan selanjutnya dari Kaukus (BFC), sehingga gerakan terhadap perempuan dan anak tidak hanya selesai sampai diskusi saja, melainkan ada gerakan nyata kedepannya," papar Nenden Esty Nurhayati, SH, SpN.
Berdasarkan pengamatan Majalah Grosse Digital (MGD)/GrosseTV, FGD berlangsung dengan lancar dan terbilang sukses, bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan terkait perkembangan tehnologi, namun juga tak sedikit dari tamu undangan yang memberikan tanggapan dan saran, serta kritik sebagai masukan bagi Kaukus (BFC) kedepannya, baik dalam melakukan kegiatan dan tindakan nyata. Semoga apa yang menjadi visi dan misi dari Kaukus (Bogor Family Centre) dapat terwujud demi Perempuan Menyapa Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar