Minggu, 08 Desember 2024

Pengda Mojokerto INI Gelar Pelatihan Notaris Syariah Bersama Istishad Consulting Indonesia

Grosse, Mojokerto - Pengurus Daerah (Pengda) Mojokerto Ikatan Notaris Indonesia (INI) menggelar Pelatihan bagi Notaris Syariah, dan kegiatan tersebut bekerjasama dengan Istishad Consulting Indonesia (ICI) dan Sertifikasi Notaris Perbankan Syariah yang diselenggarakan selama dua hari, Jum'at dan Sabtu 06 - 07 Desember 2024 di Hotel Ayola, Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan yang dikomandoi oleh DR. Agnes Nova Randomis, SH, MKn, dihadiri oleh Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) Jawa Timur (Jatim) INI, DR. Hj. Isy Karimah Syakir, SH, MH, MKn. Ketua Pengda Mojokerto INI, Febri Subaktiningsih Layardi, SE, Ak, SH, MKn, MM. Hadir pula Majelis Pengawas Daerah (MPD) Notaris Mojokerto, Dewan Kehormatan Daerah (DKD), Majelis Kehormatan Daerah (MKD) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) beserta jajarannya masing-masing. Menurut Ketua Panitia Pelaksana, bahwa pelatihan kali ini merupakan kegiatan pertama kalinya yang digelar secara tuntas untuk 3 level sekaligus, yaitu level dasar, level intermediate dan level advance. "Oleh karena itu, sebagai narasumber yang kami sajikan, yaitu Presiden Direktur Iqrishad, Associate Professor Agustioanto Mingka, MA, selain itu pelatihan ini juga merupakan angkatan 1.273 sampai 1275," tukasnya dalam sambutan.

Pengurus Daerah (Pengda) Mojokerto Ikatan Notaris Indonesia (INI) menggelar Pelatihan bagi Notaris Syariah, dan kegiatan tersebut bekerjasama dengan Istishad Consulting Indonesia (ICI) dan Sertifikasi Notaris Perbankan Syariah yang diselenggarakan selama dua hari, Jum'at dan Sabtu 06 - 07 Desember 2024 di Hotel Ayola, Mojokerto, Jawa Timur.

Pelatihan Notaris Bank Syariah yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah (Pengda) Mojokerto Ikatan Notaris Indonesia (INI) bekerjasama dengan Iqtishad Consulting Indonesia (ICI) dan Sertifikasi Notaris Perbankan Syariah digelar selama dua hari, yaitu hari Jum'at dan Sabtu 06 - 07 Desember 2024 di Hotel Ayola, Mojokerto, Jawa Timur, merupakan kegiatan pertama kali yang membuka pelatihan untuk 3 level sekaligus, yaitu level dasar, level intermediate dan level advance dan juga merupakan angkatan ke 1.273, 1.274 dan 1.275.

Menurut Presiden Direktur Iqtishad, Associate Professor Agustianto Mingka, MA, menyampaikan bahwa pelatihan Notaris Bank Syariah ini, merupakan pelatihan Notaris Perbankan yang luar biasa. "Karena materinya lengkap dan komprehensif, serta terkini dan pertama di Indonesia. Selain itu, belum pernah ada Pengurus Daerah, Pengurus Wilayah, Perbankan, bahkan kami sendiri menggelar pelatihan 3 level sekaligus," tukasnya saat akan menyampaikan materi. Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh sekitar 121 peserta tersebut, dihadiri oleh Ketua Pengwil Jawa Timur INI, DR. Hj. Isy Karimah Syakir, SH, MH, MKn, beserta jajarannya.






Dalam sambutannya, Presiden Direktur Iqtishad Consulting, Associare Professor Agustianto Mingka, MA, menambahkan bahwa dalam perkembangan perbankan dan keuangan syariah, pada saat ini bergerak dengan sangat cepat dengan jumlah assetnya saat ini telah mencapai sekitar 900 trilliun pada bulan Maret 2024. "Ditambah lagi, 157 Bank BPRS dan ratusan Lembaga Keuangan Syariah, serta sekitar 5000 an Koperasi Syariah dan BMT. Dimana kesemuanya tersebut sangat membutuhkan peranan dari Notaris yang berkompeten dalam pembuatan Akta Syariah dan Akta Pengikatan Jaminan," paparnya.

Lebih lanjut lagi, Agustianto Mingka, menambahkan bahwa jumlah Bank Syariah di Indonesia, saat ini  berjumlah 33 Bank, terdiri dari 14 Bank Umum Syarah dan 10 Unit Usaha Syariah, serta juga terdapat 10 Bank Syaraih terbesar yang potensial menjadi rekanan Bank Syariah. "Asset Industri Keuangan Non Bank Syariah lebih dari 161 Triliun pada Juni 2024. Belum termasuk dana haji, sekitar 170 Triliun, bahkan menurut OJK, per-Juni, Asset Keuangan Syariah telah menembus angka 2,500 Triliun, belum termasuk saham-saham syariah yang kapitalisasi pasarnya lebih dari 4.600 Triliun," jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana, DR Agnes Nova Randomis, SH, MKn, dimana dalam memenuhi kebutuhan peranan Notaris dalam pembuatan Akta Syariah, sehingga Pengda Mojokerto INI menggelar pelatihan Notaris Bank Syariah untuk tiga level sekaligus. "Pada level pertama itu, merupakan syarat awal untuk menjadi rekanan Bank Syariah, makanya ada pelatihan mengenai  proses akad-akad dasar Bank Syariah, materinya itu Perjanjian Pembiayaan Syariah, seperti Perjanjian Murabahah, Musyarakah, Mudharabah dan Ijarah. Nah, kalau untuk level kedua, itu adalah pelatihan yang akan membahas Pembuatan Akad MMq, Perjanjian Perbankan Syariah yang lebih advance, misalnya Musyarakah Mutanaqshah, Akad Sapu Jagad karena dapat diterapkan untuk segala macam Jenis Produk Pembayaan Syariah," terangnya dalam sambutan.





Lebih lanjut, DR. Agnes Nova Randomis, SH, MKn, menyampaikan bahwa selaku panitia ingin mengucapkan terima kasih kepada Pengda Mojokerto INI, karena telah memberi kepercayaan untuk melaksanakan acara pelatihan. "Saya ingin melaporkan kepada Ibu Ketua dan pengurus, bahwa jumlah peserta yang mengikuiti Pelatihan Perbankan Syariah ini, totalnya sebanyak 124 orang, berasal dari Mojokerto sendiri dan dari Kabupaten/Kota serta propinsi lainnya, seperti ada yang dari Bogor," tandasnya.

Menurut Ketua Pengwil Jawa Timur INI, DR. Hj. Isy Karimah Syakir, SH, MH, MKn, bahwa Notaris menduduki posisi yang sangat penting dalam industri perbankan syariah, karena Notaris berperan dalam pembuatan akta-akta, kontrak-kontrak produk perbankan syariah dan pengikatan jaminan, khususnya HT dan Fiducia. "Semua lembaga tersebut, membutuhkan Notaris yang berkompeten dalam membuat Akta-Akta Syariah dan Pengikatan Jaminannya. Saat ini, Akad Perjanjian dan kontrak produk-produk Perbankan Syariah semakin beragam, karena semakin banyak inovasi produk Perbankan Syariah, sehingga kompetensi Notaris tidak cukup hanya mengikuti di level dasar atau Level 1 saja," terangnya.

Hal lain disampaikan oleh Ketua Pengda Mojokerto INI, Febri Subaktiningsih Layardi SE, Ak, SH, MKn, MM dalam sambutannya, bahwa Perbankan Syariah di dunia internasional telah berkembang sejak tahun 1970-an, baik Arab, Eropa, USA, Australia, Asia maupun Afrika. "Menurut Prof. DR. Volker Ninhaus, asal Jerman, bahwa Perbankan Syariah telah berkembang di 92 negara di dunia. Sejak tahun 1986, telah berdiri Bank Syariah di Denmark, Luxemburg, Inggris, Switzerland, Cyprus, dan selanjutnya negara Eropa lainnya seperti Swiss, Jerman dan Perancis. dan, di Indonesia, baru mulai lahir Bank Syariah pada tahun 1992, yaitu dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), dan usai krisis keuangan tahun 1998, pertumbuhan Bank Syariah berkembang pesat secara fantastis. Oleh karena itu, saya berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, dan semoga berhasil dan selamat mengikuti pelatihan," tuturnya mengakhir sambutan.

Salam kompak dan sukses selalu dari MGD dan GrosseTV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar